Mahasiswa KKN 109 Universitas Jember Gelar Diskusi Kewirausahaan
- vstory
VIVA – Mahasiswa KKN Kelompok 109 Universitas Jember menggelar Diskusi Kewirausahaan di Balai Desa Jebung Kidul pada Jum’at, 2 Agutus 2019 lalu.
Diskusi yang bertemakan “Optimalisasi Peluang Bisnis UMKM Berbasis Ekonomi Kreatif di Desa Jebung Kidul” bertujuan untuk membangkitkan dan memacu semangat masyarakat Desa Jebung Kidul dalam berwirausaha.
Acara ini dihadiri oleh Kepala Desa, Masyarakat, Ibu-ibu PKK, dan Pemuda Desa Jebung Kidul. Dalam sambutannya Kepala Desa Jebung Kidul, Ali Samsidi menyampaikan kegiatan diskusi ini penting dilakukan untuk memberikan pemahaman tentang pentingnya wirausaha bagi masyarakat.
Hal senada juga disampaikan Koordinator KKN Desa Jebung Kidul, Haris Faturrahman, “Acara ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat akan wirausaha terutama strategi marketing dalam rangka peningkatan kesejahteraan masyarakat Desa Jebung Kidul,” katanya.
Pada diskusi kali ini panitia mengundang anggota Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Jember, Bima Aji sebagai Narasumber. Owner dan CEO Seblak Abah ini berbagi informasi dengan peserta diskusi terkait tips memulai dan mengembangkan usaha.
“Semua usaha yang kita lakukan tergantung niat kita untuk apa. Untuk memperkaya diri, meningkatkan perekonomian keluarga atau membuka lapangan kerja,” tanya Bima.
“Ketika memulai suatu usaha perlu dilakukan analisis terhadap usaha yang akan kita lakukan, mulai dari kondisi demografi, taraf perekonomian, hingga kondisi sosial masyarakat agar target pasar dapat terpenuhi,” tambahnya.
Pria kelahiran Probolinggo, Jawa Timur ini juga memberikan pemahaman tentang desain kemasan produk serta bentuk pengemasannya melalui contoh produk yang ia bawa.
“Konsumen tidak akan tertarik pada kemasan yang biasa-biasa saja, sehingga diperlukan strategi untuk menarik minat konsumen melalui desain kemasan produk yang apik,” pungkasnya.
Pengelola Tempat Usaha Kesulitan Dapatkan Kode QR PeduliLindungi
Pemerintah akan berikan sanksi kepada tempat usaha yang tidak terapkan PeduliLindungi. Realitanya, banyak pemilik usaha kesulitan mendapatkan kode QR nya.
