Sering Diejek Muridnya, Begini Kisah Haru Seorang Guru Tunanetra

Guru tunanetra yang menginspirasi.
Sumber :
  • vstory

VIVA - Ketidaksempurnaan fisik terkadang menjadi masalah besar bagi seseorang. Tak banyak orang yang bisa menerima kenyataan, jika dirinya memiliki fisik yang kurang sempurna. Sindiran, cacian, ejekan, perkataan yang menyakitkan hingga dikucilkan orang-orang sekitar tentu sudah menjadi makanan sehari-hari bagi mereka yang berketerbatasan fisik.

Layanan Pijat Tunanetra Gratis Bikin Jurnalis Betah di Media Center Peparnas 2024

Mereka kerap mendapatkan perlakuan yang tidak adil dan tidak menyenangkan di sekitar lingkungannya. Bahkan, tak banyak orang yang kuat mendengar segala cacian dan perkataan yang menyakitkan hati itu. Tapi tidak untuk pria yang berprofesi sebagai guru ini. Kisah nyatanya ini benar-benar mengharukan dan menginspirasi. Berkat kesabaran, kegigihan dan perjuangannya membuat kisah guru tunanetra asal Thailand ini dibuatkan film pendek.

Dia adalah Ice, seorang guru tunanetra yang berasal dari Thailand. Keterbatasan fisik yang dimilikinya tak lantas membuatnya berkecil hati ataupun menyerah, meskipun dia sering kali dicaci, diejek, dikucilkan dan diperlakukan yang tidak menyenangkan.

Cara Runner Guide Bangun Chemistry dengan Pelari Tunanetra di Peparnas 2024

Sebagai seorang guru sudah sepantasnya dia dihormati dan disegani oleh murid dan rekan kerjanya, tapi justru sebaliknya. Ice kerap kali mendapat perlakuan tak menyenangkan dari para muridnya. Bahkan, para muridnya juga sering mengejek Ice saat kegiatan belajar mengajar berlangsung.

Banyak dari murid-muridnya yang tidak memedulikan ucapan Ice saat mengajar. Mereka lebih banyak bercanda dengan teman sebangkunya, saling lempar pesawat-pesawatan hingga menertawakan apa yang dibahan oleh Ice. Tidak hanya itu, pada saat absensi berlangsung pun, para murid banyak yang mengabaikannya. 

Terpopuler: Ramalan Zodiak Aries Dapat Kabar Baik dari Pasangan, hingga Tren Simulator Golf

Hal tersebut rupanyanya membuat pihak sekolah memutuskan untuk menghentikan guru tunanetra ini dengan guru lainnya yang sudah pasti lebih layak dan disegani para murid-muridnya. Meskipun hanya seorang tunanetra, namun ternyata Ice merupakan lulusan terbaik dari jurusan pendidikan Bahasa Inggris dengan nilai First-class honours (A).

Tak banyak yang mengetahui, jika di balik sosok Ice yang tunanetra dia memiliki kecerdasan yang tak biasa. Dengan keputusan yang dibuat oleh pihak sekolah, jelas membuat hati guru ini merasa hancur. Di mana keterbatasan fisiknya justru menjadi penghalang dan hambatan untuk dirinya bisa diterima dengan baik di sekolahan tersebut.

“Jika visi dari sekolah adalah mengembangkan kemampuan siswa, saya memang tidak bisa melihat, tapi ijinkan saya untuk mengajar agar anak-anak dapat melihat masa depan yang cerah,” begitulah ungkapan Ice saat
dipertemukan dengan sejumlah pengurus sekolah di ruang rapat.

Meskipun telah mendapat banyak cibiran dan perlakuan tak mengenakkan, namun ia tetap teguh terhadap pendiriannya menjadi seorang guru. Hal tidak menyenangkan terus dialami, hingga pada akhirnya ketiga muridnya yang terkenal nakal itu menantang Ice.

Guru dan murid

"Tadi pagi kenapa kalian tidak hadir di kelas bapak?" ujar Ice. Ketiga anak nakal itu pun menjawab, "Soalnya kami tidak ingin diajarin sama guru yang buta!Ngelihat saja enggak bisa. Gimana mau ngajarin kita?". Lanjut guru tunanetra, "Lalu bapak harus bagaimana supaya kalian mau belajar?"

 

Dan dengan lantang, anak nakal itupun menjawab dan menantang Ice, "Kalau gitu coba bapak jalan ke kami tanpa tongkat." Dan sontak saja, Ice pun langsung membuktikannya. Dia langsung menghampiri ketiga muridnya dengan berjalan secara perlahan-lahan.

Kakinya pun melangkah berusaha untuk menghampiri muridnya, nahas ia tersandung dan terjatuh tepat di hadapan murid-muridnya. Ketiga muridnya yang awalnya tidak menyukai Ice, berubah seolah luluh setelah melihat kegigihan dan keteguhan hati Ice yang terus berjuang meyakinkan murid-muridnya yang meremehkan kemampuannya.

Murid-murid

Melihat gurunya terjatuh, seluruh murid pun yang ada di sekitar area Ice jatuh berusaha menolong dan membantunya berdiri. Hingga pada akhirnya para murid itu pun berkumpul di lapangan dan meminta maaf atas perbuatannya yang tidak sopan kepada sang guru.

Berawal dari situ, kehidupan guru tunanetra ini mulai membaik. Tak ada lagi yang menghina, mencibir, hingga menghinanya. Kini, lingkungan di sekolahnya begitu menyegani Ice. Ice pun kini berhasil menjadi guru yang dicintai murid-muridnya.

Sejak saat itu, Ice mengajarkan hal baru pada murid-muridnya perihal pelajaran di sekolah. Di mana, Ice mengajarkan cara baru untuk mengingat pelajaran dengan cara memejamkan mata. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan konsenterasi dalam mengingat sesuatu hal.

Mulai dari situ perubahan dari murid-muridnya terlihat, tidak ada lagi yang telat, tidak ada lagi yang izin tidak ikut mata pelajarannya dan murid-muridnya pun berhasil memiliki nilai memuaskan di akhir ujian sekolahnya.

Penghargaan pada guru

Hingga pada akhirnya, Ice ditetapkan sebagai guru PNS, setelah menunggu selama 2 tahun lamanya. Begitulah kisah singkat dari seorang guru tunanetra yang sangat menginpsirasi.

Tentunya banyak pelajaran berharga yang bisa diambil dalam kisah ini. Di mana, kita harus belajar bersyukur dengan keterbatasan fisik yang kita miliki. Tidak hanya itu, kisah ini juga membuktikan, jika keterbatasan fisik itu bukan penghalang atau hambatan seseorang menjadi sukses dan disukai banyak orang.

Dari sisi lain, kita juga bisa mengambil pelajaran bahwasannya kita harus belajar saling menghargai orang lain. Semoga kisah ini bisa menjadi pelajaran kita semua untuk terus berusaha dan tidak menyerah untuk mencapai segala hal yang kita inginkan.

 

Kosa kunjungi Dinas Sosial Jakarta.

Kunjungi Dinsos Jakarta, Kosa Serahkan Puluhan Electric Disability Canes untuk Tunanetra

Korsel komitmen membantu program-program pemerintah Indonesia.

img_title
VIVA.co.id
18 Oktober 2024
Disclaimer: Artikel ini adalah kiriman dari pengguna VIVA.co.id yang diposting di kanal VStory yang berbasis user generate content (UGC). Semua isi tulisan dan konten di dalamnya sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis atau pengguna.