Sering Terjadi pada Orang Dewasa, Simak Penyebab dan Cara Atasi Saraf Terjepit

Ilustrasi nyeri punggung/saraf terjepit. (Unsplash.com/Annie Spratt)
Sumber :
  • vstory

Saraf terjepit adalah kondisi yang umum terjadi, terutama pada orang dewasa. Kondisi ini terjadi ketika saraf tertekan atau terjepit oleh jaringan di sekitarnya, seperti tulang, ligamen, atau otot. Gejala yang sering muncul meliputi nyeri, kesemutan, atau kelemahan pada bagian tubuh yang terkena. Mengetahui penyebab dan cara mengatasi saraf terjepit sangat penting agar kita bisa menghindari komplikasi lebih lanjut.

Menurut Persatuan Ahli Farmasi Indonesia (PAFI) Kab. Madiun dengan situs pcpafibitung.org, ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko terjadinya saraf terjepit.

Penyebab Saraf Terjepit

1. Penuaan


Seiring bertambahnya usia, perubahan pada struktur tulang dan jaringan lunak dapat menyebabkan saraf terjepit. Misalnya, herniasi diskus atau penonjolan tulang belakang bisa mengiritasi saraf.

2. Cedera

Trauma atau cedera pada area tertentu, seperti punggung, leher, atau pergelangan tangan, dapat mengakibatkan terjepitnya saraf. Cedera ini bisa terjadi akibat kecelakaan, olahraga, atau aktivitas berat.

3. Kondisi Medis

Beberapa kondisi medis, seperti diabetes, arthritis, atau obesitas, dapat meningkatkan risiko terjepitnya saraf. Diabetes, misalnya, dapat merusak saraf dan membuatnya lebih rentan terhadap cedera.

4. Postur yang Buruk

Kebiasaan duduk atau berdiri dengan postur yang buruk juga dapat menyebabkan tekanan pada saraf, terutama bagi mereka yang menghabiskan banyak waktu di depan komputer.

5. Gerakan Berulang

Aktivitas yang melibatkan gerakan berulang, seperti mengetik atau mengangkat barang berat, dapat menyebabkan ketegangan pada saraf dan jaringan di sekitarnya.

Cara Mengatasi Saraf Terjepit

1. Istirahat

Salah satu cara paling efektif untuk mengatasi saraf terjepit adalah dengan memberi tubuh waktu istirahat. Hindari aktivitas yang dapat memperburuk kondisi dan cobalah untuk beristirahat selama beberapa hari.

2. Terapi Fisik

Mengunjungi fisioterapis dapat membantu memperbaiki postur dan meningkatkan fleksibilitas. Terapi fisik dapat melibatkan latihan tertentu yang dirancang untuk mengurangi tekanan pada saraf.

3. Obat Antiinflamasi

Mengonsumsi obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID) seperti ibuprofen dapat membantu mengurangi rasa sakit dan peradangan yang disebabkan oleh saraf terjepit. Pastikan untuk mengikuti petunjuk dosis yang dianjurkan.

4. Panas dan Dingin

Penggunaan kompres panas atau dingin pada area yang terkena dapat memberikan bantuan sementara. Kompres dingin dapat membantu mengurangi bengkak, sementara kompres panas dapat meningkatkan aliran darah dan meredakan nyeri otot.

Suka Ikut Marathon? Dokter Sarankan Ini untuk Cegah Cedera Hingga Kram Otot

5. Pembedahan

Jika langkah-langkah konservatif tidak berhasil dan gejala terus berlanjut, mungkin diperlukan intervensi bedah untuk mengatasi masalah tersebut. Pembedahan dapat meliputi pengangkatan bagian jaringan yang menekan saraf atau perbaikan struktur tulang.

8 Manfaat Pijat Selain untuk Relaksasi, Perbaiki Kualitas Tidur Hingga Atasi Depresi

Kesimpulan

Saraf terjepit adalah kondisi yang bisa sangat mengganggu, tetapi dengan memahami penyebabnya dan mengambil langkah-langkah yang tepat, kita dapat mengelola gejalanya dengan baik. Jika Anda mengalami gejala yang berkelanjutan, penting untuk berkonsultasi dengan tenaga medis profesional untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat. Menerapkan perubahan gaya hidup sehat dan menjaga kebugaran fisik dapat membantu.

5 Kebiasaan 'Sehat' Ini Ternyata Malah Bikin Cepat Tua
Ilustrasi diet. (Unsplash.com/Towfiqu barbhuiya)

Diet Jenis Ini Bukan Hanya Turunkan Berat Badan, Tapi Bisa Kontrol Gula Darah dan Bikin Awet Muda

Dalam uji coba tersebut, ilmuan tersebut mempelajari efek dari diet Green Mediterranean (Green-Med) yang dikatakan bermanfaat dalam meningkatkan kontrol gula darah.

img_title
VIVA.co.id
2 Desember 2024
Disclaimer: Artikel ini adalah kiriman dari pengguna VIVA.co.id yang diposting di kanal VStory yang berbasis user generate content (UGC). Semua isi tulisan dan konten di dalamnya sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis atau pengguna.