Atasi Stunting, Mahasiswa KKN IPB Beri Edukasi dan Demo Masak MP-ASI
- vstory
Wonogiri – Desa Karangtengah, Kecamatan Karangtengah, Kabupaten Wonogiri, menjadi saksi dari semangat pengabdian mahasiswa KKN-T Inovasi IPB dalam acara Kating (Karang Tengah Atasi Stunting). Program yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya masyarakat dan keluarga ini berhasil menyatukan sekitar 100 peserta, termasuk ibu-ibu dengan balita stunting, kepala desa, bidan desa, ketua kader Posyandu, serta perwakilan kader posyandu dari setiap dusun.
Acara ini digelar sebagai respons terhadap peningkatan jumlah balita stunting di Desa Karangtengah yang disebabkan oleh berbagai faktor seperti pemenuhan gizi, pola asuh yang kurang tepat, serta kesalahan dalam proses penimbangan. Mahasiswa KKN IPB melalui Kating bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman masyarakat tentang pentingnya 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) dalam pencegahan stunting.
Pada sesi edukasi, para peserta diberikan informasi penting tentang ASI eksklusif dan MP-ASI (Makanan Pendamping ASI) yang bergizi. Materi ini disampaikan oleh Dian Veronika, mahasiswa Gizi Masyarakat IPB, yang menekankan bahwa dasar dalam pencegahan stunting adalah pemenuhan gizi yang optimal, perubahan pola asuh yang tepat, serta menjaga kebersihan lingkungan.
Salah satu highlight dari acara ini adalah demo masak MP-ASI, saat ibu-ibu diajarkan cara membuat MP-ASI "Boyamyam", singkatan dari ‘bola-bola ayam dan bayam’, yang bergizi dan mudah diolah menggunakan bahan pangan lokal yang tersedia di Desa Karangtengah. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan ibu dalam menyusun menu makanan bergizi untuk balita mereka, sekaligus memanfaatkan potensi lokal yang ada.
Resep-resep MP-ASI yang dibagikan dilengkapi dengan leaflet yang memuat informasi tentang kandungan gizi setiap bahan. Hal ini diharapkan dapat membantu para ibu untuk lebih memahami pentingnya peran zat gizi dalam perkembangan anak.
Ketua Kader Posyandu setempat menyampaikan pentingnya peran orang tua dalam pola asuh yang baik, termasuk tidak memberikan gadget kepada anak-anak. "Mari perbaiki pola asuh dengan tidak memberikan gadget ke anak," tegasnya.
Hal ini sejalan dengan tujuan Kating yang tidak hanya berfokus pada aspek gizi tetapi juga pada pola asuh dan kebersihan lingkungan.
Dengan berakhirnya kegiatan ini, diharapkan para ibu dan seluruh peserta dapat menerapkan pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh dalam kehidupan sehari-hari. Program Kating tidak hanya berhenti di sini, namun akan terus berlanjut selama periode KKN-T Inovasi IPB dengan berbagai kegiatan penyuluhan yang bertujuan untuk terus mendukung perkembangan balita di Desa Karangtengah.
Mahasiswa KKN IPB berkomitmen untuk terus berinovasi dan mengabdi kepada masyarakat, memastikan bahwa setiap anak di Desa Karangtengah memiliki kesempatan yang sama untuk tumbuh dan berkembang dengan sehat. Sinergi antara mahasiswa, pemerintah desa, dan masyarakat diharapkan dapat membawa perubahan positif yang berkelanjutan.