GeNose-19, Gantinya Antigen Kalau Mau Terbang
- vstory
VIVA – Sekarang kalau melakukan perjalanan keluar kota, misalnya mau naik pesawat terbang, tidak perlu lagi menjalani rapid test antigen di bandara. Ini melegakan hati. Sebab hidung gak perlu dicolok-colok lagi seperti kerbau yang dicocok hidungnya.
Sebagai gantinya, adalah melalui GeNose. Alat tes Covid-19 ini buatan Universitas Gajah Mada (UGM). GeNose mulai digunakan bagi calon penumpang pesawat terbang di Bandara Juanda Surabaya, Hang Nadim Batam, dan calon penumpang kapal laut di Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta.
Terbayang kembali pengalaman seru saya yang cukup menegangkan, ketika harus menjalani antigen di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar, di Kabupaten Maros, Provinsi Sulawesi Selatan, akhir Desember 2020 lalu. Selengakapnya klik link video saya di channel YouTube.com/NurTerbit.
Rapid test yang saya bawa dari Jakarta, ternyata mubazir begitu masuk gerbang bandara di Makassar. Itu karena tidak bisa digunakan lagi. Padahal masih berlaku 14 hari ke depan. Terpaksa harus diganti dengan antigen untuk bisa pulang ke Jakarta. Meskipun seminggu setelah itu, hidung rasanya masih ada yang tertinggal alat pencoloknya hahaha...
Nah, syarat dadakan itulah yang membuat saya harus berdebat panjang -- meski tak harus adu jotos -- dengan petugas Karantina Kesehatan Pelabuhan (KKP). Saya nyaris gagal terbang. Tapi beberapa tiket penumpang lainnya hangus, harus beli tiket baru karena keburu pesawatnya terbang.
Mereka harus bayar antigen ratusan ribu rupiah lagi. Juga nambah biaya untuk nginap di hotel terdekat di bandara, menunggu penerbangan esok harinya. Soalnya, harus antre pagi-pagi untuk rapid 2 jam sebelum terbang, dan nunggu hasil antigen. Nyusahin banget ya? (Nur Terbit)