Pemberdayaan Kader Posyandu untuk Tumbuh Kembang Anak Lebih Baik

Pemberdayaan Kader di Wagir, Malang (Dok.Pribadi Wahyu Setyaningsih)
Sumber :
  • vstory

VIVA – Periode sejak janin dalam kandungan sampai anak berusia 5 tahun merupakan periode yang sangat penting dalam pertumbuhan dan perkembangan otak manusia. Mengingat perode perkembangan anak adalah periode penting dan tidak akan terulang kembali, maka orangtua harus memanfaatkan periode yang singkat ini untuk membentuk anak kearah yang positif dengan cara memberikan masukan/pembelajaran nilai-nilai positif, memberikan asupan gizi seimbang, memberikan pelayanan kesehatan yang terbaik bagi balita, dan memberikan stimulasi yang tepat sesuai dengan umur anak.

Cek Sekarang! Iuran BPJS Kesehatan Kelas 1, 2, dan 3 Siap Alami Perubahan

Permasalahan yang muncul terkait deteksi dini tumbuh kembang adalah kurangnya koordinasi kegiatan program SDIDTK dengan masyarakat, kurangnya kemampuan kader dalam memberikan edukasi terkait upaya stimulasi tumbuh kembang kepada ibu balita, sehingga ibu balita tidak memahami bagaimana memberikan stimulasi tumbuh kembang.

Fakta-fakta tersebut, mendorong Wahyu Setyaningsih, Alumni Bakrie Graduate Fellowship 2014, untuk membuat sebuah gerakan Kader Posyandu untuk meningkatkan pengetahuan terkait upaya pendeteksian dini tumbuh kembang pada anak, termasuk pemberian stimulasi perkembangan anak.

Berpengalaman di Pemerintahan, Elly Lasut Didukung Tokoh Minahasa Utara untuk Pimpin Sulut

“Pemberdayaan kader taman posyandu dalam upaya peningkatan stimulasi tumbuh kembang dan alat permainan edukatif di Petungsewu, Dau, Kabupaten Malang. Melalui kegiatan ini saya ingin menyampaikan pesan kepada kader, ibu balita dan masyarakat bahwa stimulasi yang diberikan saat ini oleh orang tua akan sangat berdampak pada perkembangan anak di masa depan,” ujar Wahyu Setyaningsih.

Bagi Wahyu, keberadaan kader Posyandu berperan aktif dalam mendeteksi tumbuh kembang balita dan untuk meningkatkan stimulasi perkembangan anak. Para kader ini berperan dalam mendeteksi adanya masalah perkembangan pada anak seperti stunting dan gizi buruk.

Warga Banggai Gabung Berani Gaspoll, Siap Pilih Anwar Hafid di Pilgub Sulteng

Kader-kader Posyandu ini juga menjadi promotor yang memberikan informasi terkait tahapan tumbuh kembang anak di masyarakat melalui RT dan RW setempat. Mereka juga menjadi motivator bagi para ibu untuk memberikan asupan gizi seimbang untuk sang buah hati.

Wahyu Setyaningsih memberikan pendampingan di Petungsewu (Dok.Pribadi Wahyu Setyaningsih)

 “Saya bersama tim juga mengelola wilayah binaan di Petungsewu, pada masa pandemi ini sosialisasi terkait Covid dan kesehatan ibu juga pemberdayaan masyarakat untuk pengelolaan jeruk sebagai hand sanitizer dan juga sabun,” lanjutnya.

Kegiatan yang telah mendapatkan banyak dukungan ini tetap menjalankan program pemberdayaan di tengah pandemi Covid-19. Namun, pelaksanaan program tersebut juga tidak abai dengan protokol kesehatan yang telah ditentukan oleh pemerintah.

Ilustrasi Kolagen

Tanpa Produk Sachet! Ini Cara Mudah Membuat Minuman Kolagen Anti Kerut

Bebaskan wajah dari kerutan dengan minuman kolagen alami buatan sendiri. Tanpa produk sachet, cukup gunakan bahan alami untuk kulit sehat dan awet muda!

img_title
VIVA.co.id
25 November 2024
Disclaimer: Artikel ini adalah kiriman dari pengguna VIVA.co.id yang diposting di kanal VStory yang berbasis user generate content (UGC). Semua isi tulisan dan konten di dalamnya sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis atau pengguna.