Vaksin Sudah Tiba, Apakah 3M Masih Penting?
- vstory
VIVA – Tak terasa sudah sembilan bulan kita hidup bersama pandemi COVID-19. Artinya, sudah selama itu pula kita hidup dalam banyangan ketakutan tertular virus korona.
Masyarakat terus menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) sembari berupaya melindungi diri dari penyebaran virus korona. Salah satu cara melindungi diri dari penyebaran virus korona adalah melalui 3M, yaitu menjaga jarak, mencuci tangan, dan memakai masker.
Dilansir dari halaman Sehat Negeriku Kementerian Kesehatan Republik Indonesia disiplin dalam penerapan 3M menjadi kunci utama pengendalian COVID-19.
Namun kenyataannya tidak semua masyarakat melaksanakan 3M dengan penuh tanggung jawab. Apalagi di masa liburan seperti ini, masyarakat mulai terlena untuk melanggar protokol kesehatan dan tidak melaksanakan 3M.
Padahal selama liburan, mobilitas masyarakat umum menjadi lebih tinggi dari biasanya, kegiatan bertemu tatap muka pun menjadi lebih sering. Di sisi lain, ada masyarakat yang memang harus mencari uang dengan keluar rumah, seperti tenaga medis, ojek online, pedagang, petugas kebersihan, dan sebagainya. Masyarakat menjadi rentan terkena penyakit COVID-19.
Tak hanya itu, karakteristik penyakit COVID-19 juga unik. Telah ditemukan banyak kasus di mana orang yang terkena penyakit ini tidak menimbulkan gejala, atau disebut sebagai Orang Tanpa Gejala (OTG).
Hal ini menjadi berbahaya karena apabila Orang Tanpa Gejala tersebut bertemu orang lain yang rentan tanpa melakukan protokol kesehatan yang tepat, maka orang yang rentan tersebut dapat tertular penyakit COVID-19. Mirisnya apabila seseorang tidak bergejala, orang akan cenderung menjadi tidak sadar bahwa dirinya mengidap COVID-19.
Saat ini vaksin tengah menjadi pembicaraan hangat baik di dalam maupun di luar negeri. Vaksin diharapkan oleh banyak orang untuk menjadi penyelamat dari pandemi COVID-19.
Beberapa waktu lalu Vaksin Sinovac telah tiba di Indonesia. Kendati demikian, apakah kita sudah boleh beranjak melupakan 3M dan protokol kesehatan?
Sampai saat ini pemerintah masih melakukan serangkaian proses persiapan pengadaan vaksin untuk seluruh rakyat Indonesia. Kondisi saat ini vaksin belum diterima oleh masyarakat.
Dua orang ahli kesehatan masyarakat yang bernama Dr. D'Souza dan Dr. David Dowdy pada laman website John Hopkins mengatakan bahwa cara terbaik yang bisa dilakukan saat ini adalah tetap berupaya mempertahankan tingkat infeksi saat ini — atau bahkan mengurangi tingkat ini — sampai vaksin tersedia.
Tentu ini akan membutuhkan upaya bersama dari seluruh komponen bangsa untuk tetap berkomitmen melakukan protokol kesehatan serta 3M. Masyarakat dan pemerintah harus tetap memperhatikan dan melaksanakan protokol kesehatan serta 3M sampai vaksin tersedia bagi seluruh masyarakat dan ambang batas vaksinasi telah tercapai.
Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Kementerian Kesehatan Republik Indonesia telah menerbitkan panduan mengenai apa yang harus dilakukan masyarakat untuk mencegah COVID-19.
Beberapa poin penting untuk mencegah COVID-19 adalah : (1) Sering cuci tangan pakai sabun, (2) Bekerja dan sekolah dari rumah, (3) Memakai masker, (4) Jaga jarak dan hindari kerumunan, serta (5) Segera mandi dan berganti pakaian setelah tiba di rumah.
Dan beberapa cara untuk meningkatkan imunitas atau kekebalan tubuh seperti mengkonsumsi gizi seimbang, tidak merokok, konsumsi suplemen vitamin, istirahat yang cukup, dan melakukan aktivitas olahraga. Tak kalah penting, masyarakat pun harus tetap optimis dan sebisa mungkin menghindari stres.
Indonesia dan dunia memang tengah menghadapi tantangan dan kesulitan besar. Pandemi COVID-19 bukan lawan yang main-main dan tidak bisa dipandang sebelah mata.
Selain dapat menghilangkan nyawa, penyakit ini juga membawa dampak yang besar bagi sektor lain seperti pendidikan, keuangan, ketenagakerjaan, transportasi, dan sebagainya.
Indonesia membutuhkan peran dan andil dari seluruh masyarakat dan pemerintah untuk membebaskan bangsa ini dari pandemi COVID-19. Tetap memperhatikan protokol kesehatan dan 3M sampai vaksin diterima oleh masyarakat adalah hal yang bijak dan harus terus kita upayakan bersama.
Penulis berdiri pada keyakinan bahwa pandemi ini pasti berlalu. Dengan semangat dan harapan yang sama kita pasti bisa melewati pandemi ini bersama-sama.