Suka Makanan yang Dibakar? Hati-hati Bisa Terkena Penyakit Ini
- vstory
VIVA – Variasi kuliner olahan yang sering dibakar memang menggugah selera. Makanan yang diproses dengan pembakaran selalu menjadi pilihan favorit bagi penikmat makanan. Seperti ikan bakar, ayam bakar, daging bakar, sosis bakar, hati bakar, usus bakar, bahkan makanan goreng bakar.
Namun siapa sangka di balik makanan lezat yang diproses dengan cara dibakar, ada beberapa penyakit berbahaya yang mengintai. Kementerian Kesehatan Direktorat Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat merekomendasikan agar pecinta makanan yang dibakar mengurangi frekuensi mengonsumsinya, karena diduga memicu beberapa penyakit. Dan berikut beberapa di antaranya:
Kanker
Mengonsumsi makanan dengan protein tinggi yang dibakar, seperti ayam, ikan, dan daging, dapat membentuk senyawa karsinogenik yang dapat merusak komposisi DNA dalam gen manusia dan kemudian dapat menyebabkan kanker.
Untuk mengurangi risiko pembentukan senyawa-senyawa ini, Anda dapat mengatasinya dengan merendam makanan yang akan dibakar dalam ramuan tradisional yang terbuat dari bahan-bahan alami.
Untuk mengatasinya, saat proses membakar dapat dilakukan dengan suhu rendah atau panas rendah untuk jangka waktu yang lama. Ini bisa dilakukan agar daging dimasak secara merata tanpa menghilangkan kandungan protein di dalamnya.
Asam lambung
Mengonsumsi makanan yang dibakar dapat meningkatkan kinerja lambung, lambung akan bekerja lebih keras untuk mencernanya. Akibatnya, asam lambung akan meningkat. Jadi, jika Anda memiliki penyakit perut atau maag, Anda harus menghindari makanan yang dibakar.
Cacing yang masih tertinggal dalam daging yang dimasak dengan cara dibakar kebanyakan makanan tersebut tidak dibakar dengan benar. Dengan begitu, cacing, larva atau telur yang ada di dalam daging tidak sepenuhnya mati.
Untuk menghindarinya, saat membakar daging, pastikan dagingnya dimasak dengan sempurna.