Hati-hati, Diabetes Juga Dapat Dialami Anak-anak dan Remaja
- vstory
VIVA – Diabetes melitus atau yang biasa disebut kencing manis merupakan salah satu penyakit tidak menular yang umumnya diderita oleh orang dewasa. Akan tetapi, ternyata anak-anak dan remaja juga dapat menderita penyakit kencing manis. Hal ini tentunya akan menjadi masalah yang serius jika penyakit ini tidak terdeteksi. Mengingat anak-anak dan remaja mungkin sulit untuk menceritakan keluhan yang berkaitan dengan penyakit kencing manis.
Data dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menunjukkan angka kejadian diabetes pada rentang usia 0-18 tahun sebesar 70 persen dalam 10 tahun terakhir. Artinya, terjadi peningkatan jumlah penderita diabetes pada anak-anak. Berdasarkan penyebabnya, penyakit diabetes melitus dapat diklasifikasikan menjadi 4 macam, yaitu diabetes melitus tipe-1, diabetes melitus tipe-2, diabetes melitus tipe lain, dan diabetes melitus gestasional atau kehamilan.
Diabetes melitus tipe-1 merupakan jenis diabetes yang sering dijumpai pada anak-anak dan remaja. Lebih dari 90 persen penderita diabetes pada anak-anak dan remaja adalah diabetes melitus tipe-1. Diabetes tipe ini adalah kelainan metabolisme glukosa akibat dari kerusakan sel beta pankreas baik oleh proses autoimun maupun tidak diketahui sehingga produksi insulin berkurang bahkan terhenti.
Selain tipe-1, diabetes melitus tipe-2 juga dapat dialami oleh anak-anak dan remaja. Diabetes tipe ini masih jarang terjadi pada anak-anak, namun beberapa penelitian menunjukkan adanya peningkatan jumlah penderita di seluruh dunia yang kemungkinan akibat jumlah anak-anak dan remaja yang obesitas.
Selain obesitas, faktor-faktor penyebab diabetes melitus tipe-2 ini adalah adanya riwayat keluarga dengan diabetes melitus tipe-2, berat badan lahir rendah, dan status gizi buruk pada saat usia 2 tahun.
Keluhan dan gejala yang dapat dialami oleh penderita diabetes pada anak-anak hampir sama dengan orang dewasa. Keluhan dan gejala tersebut antara lain banyak minum (sering merasa haus), banyak makan (mudah merasa lapar), sering buang air kecil pada malam hari, mengompol, berat badan yang turun drastis, mudah lelah, mudah marah, sesak nafas, gangguan penglihatan dan dehidrasi.
Jika anak-anak Anda mengalami keluhan dan gejala seperti yang telah disebutkan, segera konsultasikan ke dokter untuk dilakukan penanganan lebih lanjut untuk memastikan jenis diabetes yang dialami oleh anak-anak tersebut. Penyakit ini memang tidak dapat disembuhkan, tapi dapat dikendalikan dan dicegah.
Pengendalian dapat Anda lakukan dengan cara mengupayakan kadar gula dalam batas normal dengan pemberian terapi yang sesuai, pengaturan makan, olahraga, pemantauan gula darah, dan menjalani pola hidup sehat pada anak-anak. Pencegahan dapat dilakukan dengan cara mempertahankan berat badan ideal, konsumsi buah dan sayur, olahraga teratur atau aktif secara fisik, dan kurangi minuman manis dan bersoda.