Waspadai Kondisi Mual dan Muntah pada Ibu Hamil
- vstory
VIVA.co.id – Kehamilan adalah sesuatu yang ditunggu-tunggu oleh pasangan suami-istri yang telah menikah. Kehamilan memerlukan proses yang sangat panjang dan berlangsung selama lebih kurang 9 bulan. Dalam kurun waktu tersebut, ada masanya seorang ibu hamil merasakan keluhan mual dan muntah, yang disebut dengan hiperemesis gravidarum.
Ini merupakan kondisi mual dan muntah yang sering terjadi pada awal kehamilan dan biasanya berakhir pada usia kehamilan 16 minggu. Hiperemesis gravidarum berkaitan dengan peningkatan hormon-hormon pada kehamilan, terutama kadar hormon human chorionic gonadotropin (HCG) yang meningkat pesat.
Keadaan lainnya yang diduga menyebabkan mual dan muntah adalah faktor psikologi, seperti cemas dan stres, riwayat hiperemesis pada kehamilan sebelumnya, dan riwayat orang tua yang mengalami hiperemesis.
Mual dan muntah dapat terjadi kapan saja, umumnya terjadi pada pagi hari. Keluhan muntah bahkan dirasakan sangat hebat hingga memuntahkan apa saja yang dimakan dan diminum dan dapat mengganggu aktivitas sehari-hari. Kondisi mual dan muntah ini dapat berlangsung ringan hingga berat, dapat terjadi dehidrasi, gangguan asam-basa dan gangguan elektrolit.
Selain itu, kondisi ini juga dapat menyebabkan penurunan berat badan pada ibu hamil, membahayakan kondisi janin, malnutrisi, gangguan fungsi hati dan ginjal, perdarahan di kerongkongan akibat muntah terus-menerus, cemas dan depresi.
Untuk mengatasi kondisi mual dan muntah pada ibu hamil, pentingnya mempertahankan kecukupan nutrisi pada ibu hamil, termasuk suplemen vitamin dan asam folat di awal kehamilan. Istirahat yang cukup dan hindari kelelahan, usahakan makan dengan porsi sedikit namun sering, hindari bau-bau yang memicu kondisi mual dan muntah.
Jika keluhan belum berkurang, segera konsultasikan ke dokter untuk pemeriksaan dan penanganan lebih lanjut untuk menghindari kemungkinan terburuk yang dapat terjadi pada ibu hamil dan janinnya.