5 Cara Orang Sunda Mencintai Sandalnya
- vstory
VIVA – Ada cara nyentrik yang dilakukan oleh kebanyakan orang Sunda dalam merawat sandal. Secara khusus orang Sunda memperlakukan sandal bak sebuah barang berharga yang mereka miliki. Disebut nyentrik karena cara mereka merawat sandal adalah termasuk istimewa. Kalian mungkin akan tertawa, atau mungkin juga pernah melakukan hal yang sama.Â
Pertama, mayoritas orang Sunda tidak akan mengganti sandalnya sebelum benar-benar tidak dapat dipakai. Kemungkinan terjadinya alas sandal lepas, talinya putus, atau emblem aksesoris yang menempel di sandalnya copot, tidak membuat mereka membuang sandal tersebut.
Mereka akan menempel kembali alasnya, mengganti talinya, menyambung dengan sebuah lilitan karet atau tambang, dan ada pula yang mengaitkan tali penampangnya dengan peniti atau paku. Bahkan jika pun sebelah sandal mereka hilang, tetap memakainya dengan sebelah sandal lain yang kehilangan pasangan juga. Meski warna dan merk-nya berbeda.Â
Kedua, kalaupun mereka harus membeli sandal baru, mereka akan tetap menggunakan sandal lama untuk dipakai dalam kondisi-kondisi tertentu. Boleh dikatakan berganti tugas. Sandal lama mereka gunakan untuk sehari-hari di rumah. Sandal baru dipakai untuk pergi-pergi ke luar rumah. Malu kan kalau sandal yang dipakai sudah jelek. Tapi kalau sekadar belanja ke warung sebelah mereka tetap menggunakan sandal lama.Â
Ketiga, sandal baru yang mereka beli tidak akan dipakai untuk kegiatan sehari-hari. Mereka akan memakai sandal baru yang terbagus untuk acara-acara tertentu seperti pertemuan semi formal, kondangan, atau jalan-jalan ke kota.Â
Keempat, mereka simpan sandal baru mereka sebagai stok andalan untuk acara istimewa. Sementara sehari-hari mereka tetap memakai sandal jepit, atau sandal yang sudah lama.Â
Kelima, mereka lebih suka sandal jepit untuk digunakan sehari-hari dibanding model sandal lainnya. Saking sukanya, akhirnya jatuh cinta. Karena sudah jatuh cinta maka cara-cara nyentrik mencintai sandal jepit itu dilakukan.Â
Nah, barulah jika sandal lama mereka sudah benar-benar tidak bisa dipakai lagi, mereka akan membuangnya dengan suka rela.Â
Setidaknya lima hal di atas menggambarkan bagaimana cara orang Sunda mencintai sandalnya. Terutama dalam mencintai sandal jepit. Bahkan perlakuan terhadap sandal itu hampir serupa dilakukan terhadap pakaian atau barang yang mereka miliki. Di tempat kalian bagaimana?