Uniknya Tas Kayu Perajin di Magelang

Hasil olahan kayu menjadi tas etnik yang disukai beragam usia
Sumber :
  • vstory

Seorang perajin asal Kaliangkrik Magelang Jawa Tengah punya inovasi unik merangkai kayu menjadi sebuah tas etnik, tapi tetap kekinian. Padahal, kayu biasanya digunakan untuk membuat mebel bagi kebutuhan rumah, kantor atau sekolah.

Jalan-jalan ke Magelang Jangan Lupa Bawa Oleh-oleh dari Rumah Ketela

Pria berusia 36 tahun bernama Agus Rafi mengaku baru setahun ini membuat jenis kerajinan tas kayu. Agus Rafi menamai brandnya Wayang Sarwo Kajeng dan berhasil mengolah limbah patek peti kemas menjadi sebuah produk fashion idaman wanita, tas kayu.

Siang itu, ia menunjukkan salah satu tas kayu hasil karyanya. Bentuknya persegi panjang kurang lebih berukuran 21 x 18 cm. Menurutnya, masih banyak model lain yang bisa dipesan sesuai keinginan konsumen.

Kabupaten Magelang Miliki Potensi Kerajinan Menarik

”Harganya relatif terjangkau, antara 350 sampai 450 ribu. Kalau eksklusif seperti motif ukir, batik ataupun beragam warna juga bisa kami buatkan dengan teknik laser, harganya bisa sampai 1 juta rupiah tergantung kerumitan," kata pria kelahiran 18 Agustus 1982 ini.

Jenis kayu yang digunakan adalah Jati Belanda. Ia memperolehnya dari pengepul kayu asal Pringsurat Temanggung, Jawa Tengah.

Mendoan Jumbo di Borobudur Magelang, Paling Digemari Turis Asing

"Bisa custom sih, ada banyak macam. Harganya masih terjangkau karena kombinasinya (tali) nggak semua pakai full kulit sapi, tapi pakai kain Oscar juga. Tapi kalau mau yang lebih bagus atau eksklusif ya bisa kulit sapi semua dengan kombinasi kayu," ujarnya.

Untuk membuat tas kayu ini, Rafi mengaku tidak membutuhkan waktu yang lama.

"Nggak terlalu lama, kita bikin 3 hari jadi 2 tas, kalau yang lain tergantung tingkat kerumitan.

Sebelumnya kita (membuat) mebel di luar kota. Di Jepara pernah bikin usaha juga. Sekarang ada di Magelang dan lihat di sini kan (potensi) wisatawan bagus juga, kita (merambah) ke suvenir, yang kita unggulkan tas kayu," ujar Rafi.

Baru saja dirilis tahun lalu, produknya kini sudah dikirim hingga Temanggung, Blitar dan Bandung. Sebagian besar peminatnya adalah remaja dan emak-emak. Tak lupa, ia pun memanfaatkan media sosial untuk mempromosikan produknya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya
Disclaimer: Artikel ini adalah kiriman dari pengguna VIVA.co.id yang diposting di kanal VStory yang berbasis user generate content (UGC). Semua isi tulisan dan konten di dalamnya sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis atau pengguna.