Membangun Kecerdasan Spiritual Seorang Anak
- vstory
VIVA – Kecerdasan spiritual merupakan salah satu aspek penting dalam kehidupan manusia, karena kecerdasan spiritual adalah salah satu faktor penyeimbang dari tiga komponen hidup sehat menurut WHO. Tiga komponen hidup sehat tersebut adalah sehat jasmani, sehat emosional, dan memiliki kesejahteraan sosial.
Spiritual sangat erat hubungannya dengan kesehatan karena tubuh, jiwa dan pikiran saling berkaitan. Karena itulah kesehatan dari satu aspek akan sangat berdampak pada aspek kesehatan yang lainnya. Ada beberapa penelitian yang mengatakan, bahwa pemikiran positif dan kekuatan yang ditemukan manusia dari agama ikut berkontribusi terhadap kesembuhan dan Kesehatan manusia.
Maka dari itu, kecerdasan spiritual sangat penting bagi kehidupan manusia, terutama seorang anak dengan membangun kecerdasan spiritual pada anak, sama saja orangtua dari anak tersebut sudah mempersiapkan pertumbuhan sang anak dengan sebaik mungkin, karena selain dapat berdampak kepada kuatnya kondisi kejiwaan seorang anak tersebut itu juga akan berdampak pada Kesehatan raganya.
Pentingnya membangun kecerdasan spiritual juga dikarenakan, spiritualitas mencakup banyak sekali aspek kehidupan sosial seseorang. Hal tersebut karena spiritualitas merupakan proses transformasi melalui berbagai aspek kehidupan yang terintegrasi meliputi fisik, emosional, pekerjaan, intelektual dan rasional.
Spiritualitas sangat berkaitan dengan kreativitas, cinta, pengampunan, kasih sayang, kepercayaan, penghormatan, kebijaksanaan, keyakinan, dan rasa akan kesatuan. Maka dari itu, seharusnya orangtua yang menjadi guru pertama bagi seorang anak seharusnya sudah memiliki kecerdasan spiritual agar orangtua tersebut dapat mencontohkan bagaimanakah kecerdasan spiritual itu sendiri.
Adapun kriteria yang dapat digunakan oleh orangtua untuk mengetahui, apakah dia mempunyai kecerdasan spiritual atau tidak. Berikut ini ada 10 kriteria yang dapat menjadi acuan untuk mengetahui, apakah orangtua tersebut mempunyai kecerdasan spiritual atau tidak.
Menurut Zohar (2011), terdapat 10 kriteria yang digunakan untuk mengukur kecerdasan spritual yang ada di dalam individu, diantara nya adalah :
- Kesadaran diri sendiri.
- Spontanitas, termotivasi secara internal.
- Melihat kehidupan pada visi serta berdasar pada nilai-nilai yang fundamental.
- Holistik, yaitu melihat sistem serta universalitas.
- Kasih sayang.
- Menghargai terhadap keragaman.
- Mandiri serta teguh melawan mayoritas.
- Mempertanyakan hal secara mendasar.
- Menata kembali di dalam gambaran besar.
- Teguh dalam menjalani kesulitan.
Kriteria-kriteria tersebut juga dapat menjadi tolak ukur keberhasilan orangtua dalam membangun kecerdasan spiritual pada anak, jika kriteria tadi terpenuhi oleh seorang anak maka pembentukan kecerdasan spiritual tersebut berhasil dibangun. Namun begitu juga sebaliknya, jika orangtua sudah mengetahui apakah seorang anak memiliki kecerdasan spiritual yang tinggi atau rendah, dan mengetahui apakah kecerdasan spiritual dari seorang anak masih perlu ditingkatkan atau tidak
Lalu bagaimana cara untuk meningkatkan sebuah kecerdasan spiritual itu? Ada pula beberapa langkah untuk meningkatkan kecerdasan spiritual, menurut Zohar dan Marshall (2005: 231-233) terdapat tujuh langkah untuk meningkatkan kecerdasan spiritual, yakni sebagai berikut:
- Seseorang harus menyadari di mana dirinya sekarang.
- Merasakan dengan kuat bahwa dia ingin berubah.
- Merenungkan apakah pusatnya sendiri dan apakah motivasinya yang paling dalam.
- Menemukan dan mengatasi rintangan
- Menggali banyak kemungkinan untuk melangkah maju.
- Menetapkan hati pada sebuah jalan
- Sementara melangkah di jalan yang dipilih sendiri, harus tetap sadar bahwa masih ada jalan-jalan yang lain.