Tubuh Rasulullah Menghilang saat Akan Dibunuh

Ilustrasi
Sumber :
  • vstory

VIVA – Salah satu mukjizat yang diberikan Allah kepada Nabi Muhammad adalah Rasulullah diselamatkan dari rencana kejahatan. Saat pedang akan ditusukkan ke tubuh Rasulullah, tiba-tiba pembunuh itu tidak melihat Rasulullah. Berkut kisahnya.

Respons Imam Besar Ternate soal Cagub Malut Sherly Tjoanda Disebut Mirip Istri Nabi

Perkembangan Islam semakin meningkat pada tahun ke-9 Hijriyah. Kaum muslimin sudah menjadi perbincangan di kalangan dunia. Kemenagan demi kemenangan yang diperoleh, menjadikan umat Islam semakin disegani.

Umat islam saat itu berada dalam puncak kejayaan. Para pemimpin negara tetangga yang belum masuk islam, mengirimkan utusan untuk meneliti jaran yang dismpaikan Nabi Muhammad Saw secara lebih detail dan terperinci. Keinginan mereka itupun difasilitasi Rasullullah dengan menyelenggarakan pertemuan tersendiri.

Diduga Hina Nabi Muhammad, YouTuber Agatha of Palermo Dipolisikan

Pembunuhan berencana

Ternyata, dari para utusan yang sudah dikirim, tak semuanya bermaksud baik. “Sebenarnya aku tak ingin ikut ajaran Muhammad. Aku ke sini dengan maksud membunuhnya. Tapi jika aku melaksanakannya sendirian, aku jelas tidak bisa. Aku harus mencari teman yang memiliki niat yang sama,” Renung Amir Ibnu Thufail.

Heboh Klaim Makam Rasulullah di Lombok Berujung Laporan Polisi

Amir Ibnu Thufail merupakan utusan dari Bani Amir yang memang sudah lama sangat benci pada ajaran Nabi Muhammad. Ia juga membenci Rasulullah sehingga ingin membunuhnya.

Lama Amir berputar-putar mencari teman yang memiliki niat sama. Setelah memancing diskusi dengan beberapa utusan yang lain, ia kahirnya menemukan teman yang sepahan dengannya. Orang itu adalah Ibad bin Qays. Ternyata kedua datang ke pertemuan dengan maksud membunuh Rasulullah.

Keduanya menyusun rencana pembunuhan secara diam-diam. “ Ibad, aku akan mengajak Muhammad untuk bercakap-cakap. Saat itu, kamu berputar dan menuju belakang Muhammad Sebelumnya, bawalah pedang yang sudah kamu lumuri racun.

Lalu saat aku asyik bercakap-cakap dengannya dan kamu sudah berada di belakang dia, tebaslah dia dengan pedang itu. Tusuk sekuat-kuatnya, ia pasti akan mati dengan tebasan pedang itu. Racun pun akan masuk melalui lukanya,” terang Amir Ibnu Thufail dengan gaya meyakinkan.

Mendengar rencana Amir itu, Ibas pun membalas, “Sepakat. Aku sepakat dengan ide tersebut.” Lalu keduanya tertawa terbahak-bahak.

Mendadak hilang

Rencana tersebut pun dilaksanakan oleh Ibad dan Amir. Saat itu, mereka mengajak Rasulullah ke suatu ruangan tertutup. Mereka pun berdiri berhadap-hadapan. Amir pun mengajak Rasulullah berdiskusi mengenai agama islam.

Berkali-kali Amir bertanya kepada Rasulullah. Rasulullah pun menjawab segala pertanyaan yang diajukan AMIR. Tanpa disadari, Ibad pergi mengambil pedang dan berjalan berjingkat-jingkat. Ibad segera menuju belakang Rasulullah. Ia tak ingin Muhammad yang dibencinya mendengar tapak kakinya.

Saat Ibad sudah ada di belakang punggung Rasulullah, ia mengangkat pedang yang hendak ditusukkan ke tubuh Rasulullah. Namun Ibad tercengang dan kebingungan. Saat dia akan mengayunkan pedangnya, Muhammad hilang dalam pendangannya. Nampak terjadi beberapa kali, sehingga dia mengurungkan niatnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya
Disclaimer: Artikel ini adalah kiriman dari pengguna VIVA.co.id yang diposting di kanal VStory yang berbasis user generate content (UGC). Semua isi tulisan dan konten di dalamnya sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis atau pengguna.