Senang Membantu Sesama, Wanita Ini Sambut Maut dengan Berzikir
- vstory
VIVA – Amal saleh dan ibadah itulah bekal terbaik untuk menghadap Allah SWT secara khusnul khatimah. Begitu pula yang terjadi dengan Hj Dina, waktu dan hartanya hanya dia gunakan untuk membantu sesama manusia. Dia adalah sosok wanita yang sangat taat dengan salat dan berzikir.
Sore itu Hj Dina, salah satu warga Kekurahan Jakarta Timur terbaring sangat lemah. Maklum saja, usianya sudah lanjut dan sering merasakan kesakitan secara tiba-tiba. “Astagfirullah,” getar bibir wanita yang ditokohkan di daerah itu.
Sementara itu, keluarganya sudah berkumpul, seolah meraskan ada firasat bahwa wanita asli Klaten, Jawa Tengah itu akan pergi untuk selamanya. “Sepertinya Beliau sudah tahu akan meninggalkan kita semua,” ucap salah satu warga.
Benar saja, seolah merasa terbatas waktu, Hj Dina semakin kuat dalam berzikir. Kalimat takbir, syahadat dan ayat-ayat suci Alquran terdengar lirih dari bibirnya. Lalu, tak berapa lama kemudian, napasnya semakin lirih. Lalu, lama-kelamaan Beliau pun menutup mata untuk selamanya.
“Inna lillahi wa inna ilaihi raajiuun,” getar bibir keluarganya menguatkan kesimpulan bahwa Hj Dina sudah pergi untuk selamanya. Rumah Nyai Dina, sapaan akrab Hj Dina, pecah suara tangisan bercampur kalimat tayyibah. “Laa Ilaaha Ilallah.....” riuh suara pelayat.
Proses pemandian pun sedang disiapkan para warga untuk menyucikan jenazah Nyai Dina. Meskipun sudah diketahui sebelum meregang nyawa, Nyai Dina sudah menyiapkan terlebih dahulu kematian itu. Ia sudah mandi terlebih dahulu dan menjalankan ibadah salat hingga menghembuskan napas terakhirnya.
“Subhanallah, bau harum dari man ini?’ celetuk salah satu warga. “Iya benar. Kuat sekali, wanginya seperti bunga,” tambah warga lainnya. Sambil terus mencari sumber bau tersebut, warga memandikan jenazah Nyai Dina. Tak disangka, rupanya wangi yang menyeruak iu tidak lain adalah dari jenazah Nyai Dina yang sedang dimandikan.
Warga benar-benar heran, mencium bau tersebut yang ternyata keluar dari jenazah Nyai Dina. Hingga akhir pemandian dan pengafanan, wangi itu tak kunjung menghilang dari jenazah. Jelas saja, proses pemakaman Nyai Dina ini mengundang keharuan yang begitu dalam.
Buktinya, amalan yang ditinggalkan Nyai Dina sangat membekas di hati warga sekitar. Lebih dari itu, buah dari amalam kebaikan tersebut membuat jenazah Nyai Dina menyebarkan aroma harum semerbak.
“Saya yakin itu karena perbuatan baiknya,” tandas Dewi, pedagang asongan di Kampung Betawi yang juga tetangga almarhumah mengisahkan kejadian beberapa tahun silam.