Kader PPP Diharapkan Tinggalkan Nostalgia Masa Lalu dan Berbenah

Ketua DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Amri M Ali (dok.Istimewa)
Sumber :
  • VIVA.co.id/Zendy Pradana

Jakarta, VIVA – Ketua DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Amri M Ali meminta kepada kader PPP untuk tidak bersikap nostalgia. Hal itu juga sekaligus menanggapi munculnya sejumlah tokoh yang menamakan diri Eskponen Fusi PPP 1973 menjelang Muktamar ke-X.

Ketua Umum PBB: Masyumi Itu Inspirasi Terbesar Kami tetapi Era Sudah Jauh Sekali

Amri menjelaskan bahwa persoalan Fusi di PPP sudah tuntas dan tidak lagi menjadi topik utama dalam penempatan kader pada jabatan strategis. Sebab, PPP wajib memberikan prioritas bagi para kader yang memiliki loyalitas, idealisme, kemampuan, integritas, serta jati diri yang mumpuni untuk menempatkan posisi strategis.

“Apalagi dalam persaingan politik nasional saat ini. Sistem Pemilu telah bergeser dan pemilih berubah, sehingga Fusi tidak menjadi pilihan utama untuk menjadi pertimbangan. Kenyataannya, Fusi sama sekali tidak menjadi alasan rakyat memilih Parpol saat Pemilu,” ujar Amri kepada wartawan, Selasa 7 Januari 2025.

3.000 Kader PDIP Solo Ikuti Aksi Cap Jempol Darah demi Dukung Megawati Kembali Jadi Ketua Umum

Lebih lanjut, kata Amri, yang perlu dilakukan saat ini adalah meninggalkan nostalgia masa lalu, serta melakukan pembenahan secara cepat dan lugas agar PPP tidak ditinggalkan oleh umat.

Megawati Mengaku Lelah Urus Kader yang Plintat Plintut: Dengarkan Omongan Ibu

“Kita berharap seluruh kader meninggalkan nostalgia masa lalu dengan turut berbenah. Sikap kader partai yang solid, idealis, responsif, serta mampu menjadi problem solving bagi permasalahan bangsa dan umat menjadi pilar utama yang harus diperankan oleh partai,” ucap Amri.

Amri menambahkan, konflik dan pertikaian tidak akan pernah menjadi jalan keluar bagi kebangkitan PPP.

“Yakinlah bahwa konflik, friksi, dan pertikaian tidak akan pernah menjadi jalan keluar untuk PPP kembali jaya dan besar. Tetapi muhasabah, evaluasi, tabayyun, dan membangun kekompakkan yang solid dapat menjadi modal bagi sebuah perjuangan,” sebutnya.

Diketahui, eksponen Fusi menolak kepemimpinan Muhamad Mardiono selaku Plt Ketua Umum PPP dan menuntut revitalisasi pengurus partai. Namun, hal ini justru dianggap memperkeruh keadaan PPP di tengah perjuangan untuk bangkit kembali.

Ketua Harian DPP Grib Jaya, Anan Wijaya

Persyaratan Peserta Pemilu Disarankan Diperketat setelah MK Hapus Presidential Threshold

GRIB Jaya menilai peraturan persyaratan partai politik peserta Pemilu harus diperketat usai MK resmi menghapus presidential threshold 20 persen kursi di DPR.

img_title
VIVA.co.id
17 Januari 2025