Bicara di WEF 2025, Anindya Bakrie Ungkap Keunggulan RI dan Siap Perkuat Ekosistem EV Global

Ketua Umum Kadin Indonesia Anindya Bakrie di World Economic Forum
Sumber :
  • Istimewa

Jakarta, VIVA – Ketua Umum Kadin Indonesia yang juga Chief Executive Officer (CEO) PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR), Anindya Bakrie mengatakan, Indonesia perlu berada dalam ekosistem rantai pasokan kendaraan listrik (EV) global, karena memiliki kemauan serta modal yang nyata untuk berkontribusi bagi dunia. Hal itu diutarakannya saat menjadi salah satu panelis dalam Forum Ekonomi Dunia atau World Economic Forum (WEF) 2025, dalam sesi panel bertema "Getting EV Supply Chains Right".

Anindya pun membeberkan modal besar Indonesia untuk masuk ke dalam ekosistem rantai pasok EV global. Di mana potensi di bawah tanah, Indonesia memiliki mineral penting seperti nikel dengan 22 persen pasokan nikel global. Sementara untuk komoditas seperti timah, tembaga, dan bauksit, posisi Indonesia berada di 5 teratas.

"Dan di atas tanah, kita memiliki potensi energi terbarukan seperti panas bumi, hidro, surya, angin," kata Anin saat menjadi panelis di Forum Ekonomi Dunia, Davos, Swiss, Selasa, 21 Januari 2025.

Ketua Umum Kadin Indonesia Anindya Bakrie di World Economic Forum

Photo :
  • Dok. Kadin Indonesia

Dengan modal dan kesiapan tersebut, Anin memastikan bahwa pemerintah Indonesia juga telah berencana untuk memasang 100 Gigawatt (GW) sumber energi listrik, yang 75 persennya berasal dari energi terbarukan. Dukungan lain yang juga dimiliki Indonesia adalah kebanggan atas keanekaragaman hayati yang beragam mulai dari hutan, lahan gambut, bakau, karang, serta potensi penangkapan karbon mencapai 500 Gigaton (GT).

"Dan sampai batas tertentu, itulah cara yang mungkin akan kami ambil untuk membiayai banyak inisiatif hilirisasi ini," ujar Anindya.

Selain itu, dengan populasi penduduk di wilayah Asia Tenggara yang mencapai sekitar 800 juta orang, dimana sekitar 285 jutanya merupakan populasi Indonesia, hal itu dapat dilihat sebagai potensi pasar yang sangat besar untuk dimanfaatkan.

Karenanya, Anindya menegaskan bahwa demi memanfaatkan potensi pasar sebesar itu, untuk rantai pasokan global Indonesia tidak hanya ingin memproduksi bahan baterai kendaraan listrik saja. Melainkan, Indonesia juga ingin fokus pada upaya memproduksinya sebagai sebuah produk jadi.

Airlangga: Pemerintah Bersyukur Kadin Sudah Bersatu dan Kompak

"Bayangkan kita memiliki konsep membangun bahan baterai menggunakan energi hijau sambil mengendalikan emisi karbon, dan Indonesia dapat melakukannya. Banyak perusahaan yang kita miliki di Indonesia sudah memasok tidak hanya ke China, tapi juga ke Eropa seperti misalnya ke perusahaan Volkswagen atau ke AS dengan Ford misalnya," kata Anindya.

"Jadi saya pikir Indonesia terbuka untuk bisnis. Kami ingin mengatakan bahwa kami adalah pemasok dengan kesempatan yang sama dalam diskusi ini, dan saya pikir itulah mengapa hal ini cukup menarik," ujarnya.

Usai Dikukuhkan Jadi Ketua Umum Kadin, Anindya: Mari Gotong Royong Bangun Perekonomian
[dok. Ketua Umum Kadin Indonesia, Anindya Bakrie, saat menjadi panelis di Forum Ekonomi Dunia, Davos, Swiss, Selasa, 21 Januari 2025]

Bakrie: Indonesia Opens Doors for EV Investment

Anindya Bakrie emphasized that Indonesia is highly open as a business and investment destination, particularly in the electric vehicle (EV) sector.

img_title
VIVA.co.id
22 Januari 2025