Nama India Diubah Jadi Bharat, Presiden Droupadi Dikecam
Jakarta - Presiden India Droupadi Murmu menghebohkan publik karena menulis dirinya sebagai Presiden Bharat, dalam undangan makan malam KTT G20. Undangan itu memicu polemik di India. Pimpinan Kongres India Jairam Ramesh mengkritik undangan tersebut. Penggantian nama itu dinilai akan punya konsekuensi yang panjang.
Dalam konstitusinya, negara dengan populasi terbesar di dunia itu dikenal sebagai India dan Bharat. Hindustan (yang artinya “tanah umat Hindu” dalam bahasa Urdu) adalah kata lain untuk negara tersebut. Ketiga nama tersebut digunakan secara bergantian secara resmi dan oleh masyarakat.
Namun, di seluruh dunia, India adalah nama yang paling umum digunakan. Sejak undangan G20 disampaikan, para kritikus pemerintah menuduh pemerintah Modi dan partai nasionalis Hindu BJP berencana mengubah nama negara itu menjadi Bharat saja.
Nama tersebut merupakan istilah Sansekerta yang ditemukan dalam kitab suci yang ditulis sekitar 2.000 tahun yang lalu. Istilah ini mengacu pada wilayah yang ambigu, Bharatavarsa, yang membentang melampaui perbatasan India saat ini dan mungkin telah meluas hingga mencakup wilayah yang sekarang disebut Indonesia. Selengkapnya: India. (RK-DA)