Tumbuhkan Semangat Baca Anak-anak Pedalaman NTT
VIVA – Pagi itu, 18 Desember 2017, empat orang pemuda yakni Fransiskus Budiasta, Engky Hudi, Chris, dan Ben membawa delapan kardus besar yang berisi buku pendidikan. Mereka berempat menggunakan kendaraan roda dua memindahkan delapan kardus besar itu. Kedelapan kardus besar tersebut diangkut dari sebuah kos di belakang Pasar Pasatempo No 26, Jalan Ida Bagus Oka, Denpasar, Bali untuk selanjutnya dibawa ke Kantor Pos Pusat Denpasar, Jalan Raya Renon.
Keempat pemuda luar biasa ini merupakan relawan Komunitas Buku Bagi NTT yang setiap bulannya melakukan rutinitas mengirimkan buku-buku yang dihimpun dari donatur di Bali. Delapan kardus buku ini akan dikirimkan ke provinsi NTT dengan lokasi yang berbeda-beda.
Enam kardus buku disalurkan ke Rumah Taman Baca di daerah Nagekeo dan Sabu serta daerah-daerah melalui perantara Komunitas Buku Bagi NTT Regional Maumere, Alor ,Ended dan Labuan Bajo. Satu kardus besar dibawa oleh relawan Yoni Uskomo untuk Buku Bagi NTT Regional Kefamenanu.
Sedangkan satu kardus lainnya dibawa Maria Pankratia yang menjabat sebagai Komunitas Buku Bagi NTT Regional Bali ke Taman Baca Lalong Beo, di Kampung Naga, Labuan Bajo.
Buku-Buku yang diberikan oleh donatur bisa berupa buku pelajaran, buku pengetahuan, ensiklopedia, buku sains, kamus, buku mewarnai, buku cerita, komik, majalah, dan novel. Tentunya, buku-buku yang didonasikan tidak mengandung unsure SARA dan kekerasan. Kondisi buku yang dapat disumbangkan masih dalam keadaan baik, layak dan tidak banyak coretan.
Saat ini Komunitas Buku Bagi NTT diketuai oleh Wilbrodus Marianus dan telah memiliki Ketua Regional di daerah NTT yang tersebar di Kupang, Timor Tengah Utara, Timor Tengah Selatan, Sabu Raijua, Sumba Timur, Sumba Tengah, Sumba Barat Daya, Ngada, Nagekeo, Ende, Sikka Flores Timur, Lembata, dan Alor.
Sedangkan untuk daerah di luar provinsi NTT, Komunitas Buku Bagi NTT juga memiliki ketua regional yang siap menampung sumbangan para donator. Meliputi Jakarta, Yogyakarta, Semarang, Malang, Surabaya, Bali, Bandung, dan Hongkong.
Menurut Maria Pankratia, selaku Ketua Komunitas Buku Bagi NTT Regional Bali tujuan dibentuk komunitas ini adalah untuk memajukan anak-anak NTT melalui dunia pendidikan. Salah satunya adalah dengan mendirikan rumah taman bacaan gratis.
“Komunitas Buku Bagi NTT berharap bisa memajukan pendidikan. Di mana kami ingin mewujudkan taman bacaan di setiap kampung dan daerah pelosok yang ada di NTT secara gratis,” jelasnya.
Melalui taman bacaan dan buku-buku yang diberikan oleh donatur, Maria Pankratia berharap melalui Komunitas Buku Bagi NTT, anak-anak di pelosok NTT bisa menjadi pemimpin-pemimpin di Indonesia yang lahir dari generasi yang gemar membaca. Maria membuka lebar para donatur yang ingin menyumbangkan buku agar bisa menghubungi Komunitas Buku Bagi NTT di sosial media seperti Facebook, Twitter, Instagram, dan Youtube. (Tulisan ini dikirim oleh Herdian Armandhani, Denpasar)