Nasib Buruh Tani di Sleman yang Semakin Terpuruk
VIVA – Lahan pertanian pangan di wilayah Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) terus menyusut setiap tahunnya. Lahan pertanian pangan yang selama ini menjadi sentra produksi pangan di DIY menyempit lebih cepat dibandingkan wilayah lain seperti Gunungkidul dan Kulonprogo. Penyusutan tersebut disebabkan oleh alih fungsi lahan pertanian pangan yang semakin tidak terkendali.
Umumnya, lahan tersebut dialihfungsikan menjadi pertokoan, hunian, klinik kesehatan, dan usaha transportasi. Akibatnya, banyak buruh tani kehilangan pekerjaannya. Rumah Yatim area Yogyakarta dengan program kemanusiaannya berupaya untuk membantu para buruh tani dengan memberikan bantuan biaya hidup kepada sepuluh buruh tani dan lansia terpilih di wilayah Tlogodadi, Kecamatan Mlati. Salah satu wilayah yang mayoritas warganya bermata pencaharian sebagai buruh tani.
Santunan tersebut diserahkan Tohsin Koswara, selaku kepala asrama Rumah Yatim Kaliurang Yogya, langsung ke kediaman masing-masing penerima. “Ketika kami mengunjungi kediaman penerima bantuan, mereka mengatakan bahwa mereka tidak sedang bekerja dikarenakan tidak ada petani yang menawarkan jasa mereka. Lahan pertanian yang semakin berkurang menjadi salah satu alasannya,” ujar Tohsin.
Tohsin berharap, bantuan ala kadar dari Rumah Yatim dapat memberikan manfaat dan meringankan beban mereka. Ia pun berharap para buruh tani mendapat pekerjaannya kembali, agar mereka bisa memenuhi kebutuhan hidupnya. “Maturnuwun kagem sedoyo kasaean ipun,” ungkap Giyati, salah satu pemerima bantuan. (Tulisan ini dikirim oleh Sinta Guslia)