Eco-Selebgram, Tarik Minat Pemuda untuk Jadi Petani

Yazidah, peraih juara 2 pada Lomba Esai Nasional.
Sumber :

VIVA – Kalah di lomba sebelumnya, tidak lantas menyurutkan semangat Yazidah Nur Rahmah, mahasiswa Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen, Fakultas Ekologi Manusia Institut Pertanian Bogor, atau Fema IPB untuk terus mengasah kemampuan menulisnya.

Mahasiswi Aceh yang Meninggal sebelum Wisuda Fasih Bahasa Jepang

Usaha tidak mengkhianati hasil, belajar dari kegagalan, Yazidah akhirnya berhasil mendapatkan Juara 2 pada Lomba Esai Nasional di Event Agriphoria yang diselenggarakan di IPB.

Awalnya, Yazidah tidak percaya, jika karyanya terpilih menjadi urutan ke empat terbaik dari sepuluh finalis. Pada Lomba Esai Nasional tersebut, Yazidah membuat sebuah gagasan yang ia beri judul Branding dan Eco-Selebgram: Inovasi Media Sosial Berbasis Pertanian guna Meningkatkan Rasa Bangga Pertanian terhadap Generasi Millenial.

Mahasiswa, Jangan Kuliah Cuma untuk Mengejar Nilai Akademis

Menurutnya, Generasi Millenial (GM) saat ini cenderung lebih aktif di dunia maya dan jarang sekali berkontribusi untuk kegiatan nyata. Belum lagi, generasi millenial saat ini cenderung menyukai hal instan, berbau teknologi, dan tidak suka dengan hal-hal yang melelahkan.

"Jika seperti ini terus, ditakutkan petani masa depan akan musnah. Mereka juga tidak tertarik dengan dunia pertanian yang dianggap kotor, miskin, dan lain-lain. Karenanya, saya berinovasi membuat akun sosmed Eco-Selebgram yang isinya adalah video, vlog, atau gambar yang memposting tentang sisi positif lain dari kehidupan pertanian. Inovasi ini ditujukan agar beranda sosmed generasi millenial dipenuhi oleh isu-isu pertanian juga," terangnya.

Di Balik Mewahnya Mahasiswa yang Hidup di Luar Negeri

Eco-Selebgram yang dirancang oleh Yazidah ini memiliki kelebihan tersendiri karena terdapat langkah branding untuk menaikkan citra petani yang hanya terkenal dengan kotor dan cangkul. Pada branding ini, Yazidah mengubah nama petani menjadi Agripreneur.

"Nama Agripreneur saya maksudkan juga untuk menarik perhatian pemuda desa agar mau menjadi petani dengan merek Agripreneur. Nama ini tentu nampak lebih keren dan bernilai di mata masyarakat sosial dibandingkan dengan nama petani," jelas Yazidah ketika ditanya kelebihan inovasi yang ia tawarkan.

Bukan hanya itu, pada gagasannya juga terdapat vlog kreatif yang akan dilakukan oleh pemeran yang ditunjuk menjadi selebgram dalam melakukan kegiatan pertanian yang edukatif langsung bersama petaninya.

"Jadi, nanti para selebgram yang sudah terkenal akan ditunjuk sebagai role model yang memiliki citra baik dan cinta pertanian agar dapat ditiru oleh generasi muda yang menjadikannya sebagai idola," tutupnya. (Tulisan ini dikirim oleh Humas IPB)

Kampus Universitas Islam Indonesia (UII)

Ibrahim Malik Gugat UII karena Gelar Mahasiswa Berprestasinya Dicabut

Pencabutan itu diduga terkait isu pelecehan seksual.

img_title
VIVA.co.id
28 September 2020