Tangis Ibunda di Tengah Kondisi Rian yang Kian Memburuk
VIVA – Tumbang sudah pertahanan tubuh Rian, setelah berhari-hari tidak pernah tidur. Dua hari lalu, Rian tak sadarkan diri. Sabriah, ibunya, langsung melarikan Rian ke Rumah Sakit. Sesampainya di Rumah Sakit, Rian pun langsung mendapatkan penanganan karena kondisinya sudah sangat parah.
Bengkak di tubuhnya semakin menjadi-jadi. Yang awalnya hanya kakinya saja, kini bagian anus dan perutnya turut membengkak. Menurut keterangan dokter kepada Sabriah, hal tersebut efek dari penyakit jantungnya yang menyebabkan saluran pencernaan Rian terhambat sehingga perut Rian membengkak.
Sesampainya tim Rumah Yatim di Rumah Sakit pada Senin (24/10), kondisi Rian tidak mengalami perubahan. Bahkan, semakin memprihatinkan. Terlihat dirinya memakai alat bantuan pernafasan. Tubuhnya kian kurus, hanya beberapa bagian tubuh bengkaknya saja yang terlihat gemuk.
Saat Amir Sumarna, Kepala Cabang Rumah Yatim dan istrinya Salma Hasanah bertanya apa yang dia inginkan, dengan lemas dia menjawab ingin buah anggur dan buah naga. Amir pun bersegera memberikan buah yang dia inginkan itu.
Namun, keinginan terbesar Rian tentu bukan hal yang remeh itu. Dia ingin tidur nyenyak layaknya orang lain. Karena sejak dia divonis jantung bocor dia tidak pernah menikmati tidurnya setiap hari. Sesak nafas selalu membuatnya menderita. Bengkak di bagian anggota tubuhnya membuat dia kesakitan. Panas yang menjalari tubuhnya setiap hari membuat dia tak berdaya. Hanya mampu menjerit dan berguling-guling di bale-bale.
Selain itu, Rian ingin bisa bermain lagi dengan kakaknya Yandi dan teman-temannya. Ia ingin tak lagi merepotkan ibunya tercinta dan anggota keluarga lainnya yang setiap hari harus bergantian menjaga dan menungguinya.
Mengamati kondisi Rian, pihak Rumah Yatim yang sudah hampir satu bulan ini menggalang dana untuknya, namun tak juga cukup untuk membawanya pergi ke Jakarta untuk melakukan operasi. Berharap masyarakat semakin peduli terhadapnya dan memberikan partisipasinya agar Rian segera bisa mendapatkan tindakan.
Untuk sementara, sebelum dana terkumpul, untuk memenuhi kebutuhan Rian di Rumah Sakit, saat ini Amir Sumarna akan menggalang dana cepat dengan meminta sedekah dari para karyawan Rumah Yatim NTB.
“Karena kondisi ibunya tidak bekerja sejak kondisi Rian memburuk, pihak keluarganya juga bukan keluarga sejahtera, maka saat ini mereka sangat kekurangan biaya. Untuk itu, sementara kami akan menggalang dana di kalangan karyawan Rumah Yatim, dan terus menyuarakan kepada masyarakat untuk segera membantu Rian. Kasihan, dia anak yatim yang wajib kita bantu,” papar Amir Sumarna. (Tulisan ini dikirim oleh Sinta Guslia)