Bantuan untuk Lansia dan Anak Yatim di Desa Nameng Banten
VIVA.co.id – Petani bukanlah pekerjaan yang menjanjikan di Indonesia. Karena itu, tak sedikit para generasi muda meninggalkan pekerjaan ini. Bahkan, mereka tidak pernah bermimpi untuk menjadi petani meski mereka berada di tengah-tengah keluarga petani.
Tak salah kiranya jika mereka tak mau menjadi petani. Karena penghasilan petani belumlah sejahtera meski berbagai upaya pemerintah sudah dilakukan. Ditambah tanah yang mereka garap pun bukanlah milik mereka pribadi. Mereka hanya sebagai buruh di tanah pengembang.
Di Desa Nameng, Kecamatan Rangkas Bitung, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, salah satu mayoritas penduduknya adalah para buruh tani. Sebagian adalah buruh pabrik kontrak yang sewaktu-waktu harus siap kehilangan pekerjaan. Maka, tak heran jika warga tersebut masih berada di bawah garis kemiskinan.
Untuk menuju ke sana, Tim Rumah Yatim area Banten, yang terdiri dari 6 orang ini satu bulan sebelumnya sudah melakukan survey terlebih dahulu. Hingga akhirnya, Minggu, 10 September 2017, mereka berkunjung menemui warga yang sudah menunggu dengan antusias.
Sebagai bentuk kepedulian Rumah Yatim, maka Rumah Yatim pun membawa 200 paket sembako untuk dibagikan kepada warga setempat. “Sesampainya di sana, ternyata masih ada yang belum kebagian kupon,” papar Oning Robani, salah satu tim pembagian sembako dan dana bantuan peduli sesama.
Tapi akhirnya, masalah ini bisa diselesaikan dengan baik. Semua mustahik mendapatkan haknya. Bahkan, tim sempat mendatangi warga yang tidak mampu datang ke Balai Desa karena kondisi fisiknya yang tidak memungkinkan.
“Mayoritas mustahik yang kami berikan bantuan sembako adalah para lansia dan anak yatim. Maka, untuk memberikan sembako tersebut sebagian kami berikan lansung ke rumah-rumah mereka. Karena ada sebagian lansia yang sudah tidak berdaya, salah satunya ada yang tak mampu melihat,” tutur Oning yang merasa terbantu oleh pihak RW yang sudi mendampingi tim menuju ke tempat-tempat mustahik tersebut.
Dengan kunjungan secara langsung tersebut, hati tim Rumah Yatim pun terketuk untuk terus mensyukuri limpahan rahmat yang Allah berikan. “Menurut kami, ini event baksos yang terbaik. Alhamdulillah, semuanya aman tak ada kendala sedikitpun. Apalagi saat mendatangi rumah-rumah kecil mustahik lansia yang sudah tidak mampu apa-apa. Di situlah kita belajar untuk kembali bersyukur. (Tulisan ini dikirim oleh Sinta Guslia)