Objek Wisata The Lodge Maribaya Semakin Semraut
- U-Report
VIVA.co.id – Tahun lalu, tepatnya bulan September 2016, saya berkunjung ke objek wisata yang saat itu sangat hits di sosial media yaitu The Lodge, Maribaya. Sangkin penasaran, gue pun bela-belain datang ke sana.
Meski lokasinya lumayan jauh dan akses menuju ke sana masih banyak jalan yang rusak dan berlubang, tapi, demi mengobati rasa penasaran, akhirnya saya dan teman pun nekad ke sana.
Saat itu, kami benar-benar menikmati suasana alam nan asri di The Lodge. Tapi kini, hampir setahun sudah saya tidak menggubris objek wisata The Lodge. Karena, saya pikir, toh saya sudah pernah ke sana dan sudah menikmati beberapa wahana.
Tapi, setelah setahun, ternyata kemajuan The Lodge begitu pesat. Terutama dengan bertambah banyaknya wahana. Sebenarnya, menurut saya semua itu bukan wahana bermain, melainkan lebih tepatnya wahana untuk foto-foto eksis bagi pengunjung yang rata-rata memang narsis dan eksis.
Dijamin mereka yang ke sana berlomba-lomba ingin memajang foto-foto mereka di media sosial. Wahana yang baru seperti Hot Air Balloon, Gantole, Bamboo Sky Scraper, Mountain Swing dan Hammock, dan beberapa lainnya.
Sedangkan wahana yang dulu Sky Tree, Zip Bike masih tetap ada dan masih tetap antre jika ingin eksis. Kebetulan beberapa dari teman-teman saya ingin ke The Lodge, mereka memaksa saya menemani ke sana mesi saya berat hati.
Kami pun memutuskan pergi ke sana saat weekend. Dan, weekend kemarin, saya dan teman-teman akhirnya berangkat ke sana. Tiba di lokasi, suasananya benar-benar mirip pasar ramainya. Atau mirip antrean mau masuk ke DUFAN..
Sangat berbeda waktu tahun lalu saya kunjungi.. Meski waktu itu sudah happening, tapi suasana tidak seramai dan se-membludak saat itu. Atau mungkin karena hari Minggu? atau juga karena liburan panjang anak sekolah sehingga berbondong-bondong lah orang ke sana.
Sepertinya dari seluruh penjuru tanah air ngebet datang ke sini. Alhasil, karena suasana cukup padat merayap, kami mengurungkan niat untuk masuk. Apalagi jarum jam sudah menunjukkan pukul 16:00 WIB.
Jatah untuk menikmati wahana sangat terbatas. Ditambah lagi antrean di loket penjual tiket masuk. Mending bubar jalan deh..! Kami memutuskan pergi ke tempat lain yang lebih santai dan tenang ketimbang harus tumplek dengan ramainya umat manusia.
Perubahan lain yang mencolok adalah, sekarang begitu banyak pedagang menjual aneka jenis makanan, minuman, souvenir, buah-buahan dan banyak lagi. Selain itu, tempat parkir dadakan juga tidak kalah hebohnya.
Hampir sepanjang jalan menuju gerbang pintu masuk ke The Lodge dibanjiri pedagang dan tempat parkir. Tahun lalu tempat parkir masih diarea lokasi objek wisata The Lodge. Selain itu, juga masih sepi dan terkesan rapi. Sekarang ya, Mirip pasar antre gitu deh.
Suasanannya benar-benar terlihat berantakan dan semraut! Kami memutuskan datang kembali weekdays. Harapan kami, datang pada hari biasa mungkin bisa lebih rileks dan bisa bernafas lega. Tapi ternyata kami keliru.
Suasana di sekitaran The Lodge Maribaya tetap saja tidak berubah. Masih dipadati pengunjung , pedagang, tukang parkir dan calo parkir. Sejak pertama menginjakkan kaki ke area tersebut, kesan semraut dan bikin mumet begitu melanda.. Maksud hati ingin menikmati suasana tenang dan nyaman justru dihadapi dengan tumplek ruahnya orang-orang.
Setelah mengantre membeli tiket masuk, kami pun masuk ke dalam The Lodge. Lagi-lagi kami harus dihadapkan dengan membludaknya pengunjung. Masih di pintu masuk kami harus berhadapan dengan padatnya antrean orang. Belum lagi memulai antrean untuk menikmati wahana.
Hmmm, liburan yang benar-benar bikin tidak nyaman. Alhasil, dari sekian banyak wahana foto eksis (bukan wahana permainan ya..), kami hanya bisa menikmati 2 saja. Yaitu, Baloon air dan Gantole. Untuk menikmai Zip Bike, Montain Swing dan wahana-wahana lain antreannya mirip antrean sembako di musim krisis moneter.
Panjang banget antreannya. Lebih baik diurungkan saja deh. Karena benar-benar sudah hilang mood. Jika ditanya, kapan waktu yang tepat datang ke The Lodge, Maribaya? Saya saja tidak bisa menjawab kapan.
Karena, kami sudah mencoba di hari weekend sepertinya mustahil bisa rileks dan santai. Dicoba weekdays, eh, sama saja. Jadi, jika ingin datang ke sana, ya harus dipersiapkan mental. Ya, mental untuk antre dan bersabar menunggu giliran.
Sekadar memberi saran untuk pihak The Lodge, sebaiknya kenyamanan pengunjung lebih diutamakan ketimbang meraup keuntungan semata. Karena, tujuan orang datang ke situ pasti ingin santai dan rileks dengan menikmati wahana dan suasana.
Tapi, kalau keadannya sudah tidak nyaman, bagaimana mungkin bisa dan mau datang ke sana lagi? Harus ditata lebih baik dan rapi lagi, terutama di pelataran parkir dan pedagang. Jika semua tertata dengan rapi dan baik, semua akan sama-sama diuntungkan. Pengunjung pun akan terus datang dan datang lagi. Saya lebih nyaman dengan suasana The Lodge tahun lalu. (Tulisan ini dikirim oleh Baroezy)