Jangan Takut dan Malu untuk Tunjukkan Bakatmu
- VIVA.co.id/Ikhwan Yanuar
VIVA.co.id – Bakat ialah sebuah kelebihan yang dimiliki setiap manusia yang hidup di dunia ini. Seorang bayi yang baru lahir ke dunia saja sudah memiliki bakat. Walaupun hanya bisa menangis, tapi nyatanya setiap bayi yang baru lahir ke dunia ini sudah ditakdirkan untuk memiliki bakat.
Bakat yang dimiliki setiap manusia diturunkan dari keturunannya. Bisa itu ayah, ibu, atau bisa salah satu keluarga terdekat. Tapi seringnya, bakat turunan selalu didapat dari seorang ayah. Seperti aku contohnya. Aku memiliki bakat bisa menghitung cepat yang diturunkan oleh ayahku. Ayahku bekerja di bidang menggambar dan hitung-menghitung. Bahkan, aku pernah menjadi yang tercepat ketika masih duduk di bangku SMP. Padahal, saat itu aku adalah anak yang cukup bandel dan suka membolos.
Selain bakat turunan, ada juga bakat yang muncul tanpa tidak kita ketahui, ataupun tanpa disadari. Namun sayangnya, yang muncul tanpa sengaja tersebut jarang dikembangkan dan kurang diminati oleh manusia tersebut. Ya, manusia itu adalah kita. Kita pasti sering menyadari kalau kita memiliki bakat tertentu. Tapi, karena kurangnya minat dan percaya diri, bakat tersebut sering kita sia-siakan begitu saja. Aku sendiri juga merasakannya.
Sudah hampir 4 tahun sejak lulus dari SMK, aku mulai menghabiskan waktuku untuk menyalurkan bakatku di bidang tulis-menulis. Walaupun pada dasarnya aku tidak memiliki keahlian dan pengetahuan tentang tulis-menulis, apalagi tentang sastra. Bakat turunan, aku punya. Namun aku tidak ingin mengembangkannya, karena menurutku itu bukanlah bidangku. Sedangkan bakat yang muncul secara tidak sengaja, aku juga punya.
Autodidak. Ya, bakat menulisku muncul secara autodidak. Begitu yang dikatakan salah satu omku. Minat dan keinginanku untuk menulis awalnya tidak ada. Karena dulu menurutku menulis adalah hal yang membosankan. Hingga akhirnya, aku menyadari kalau ternyata menulis itu menyenangkan. Aku bisa memotivasi dan menginspirasi banyak orang lewat tulisanku. Aku juga bisa menghibur, berkarya, dan bercerita.
Bakat masing-masing yang dimiliki manusia bisa memotivasi banyak orang yang melihat dan mendengarkannya. Dengan hanya melihat dan mendengarkan, seseorang bisa termotivasi. Sangat disayangkan jika seseorang memiliki bakat terpendam dan bakat yang sudah dikembangkan, tapi malah tidak disalurkan. Itu sama saja seperti makan, tapi tidak menggunakan piring.
Bakat bisa saja menjadi sebuah jalan bagi seseorang untuk meraih masa depan, mimpi, harapan, dan cita-citanya. Jadi, kalau kalian punya bakat, kenapa harus disia-siakan? Masing-masing orang bebas menyalurkan bakatnya, tidak ada yang melarang. (Tulisan ini dikirim oleh Ridho Adha Arie, Pekanbaru)