Spirit Positif Baru Pasca Lebaran
- Al Arabiya
VIVA.co.id – Setelah merayakan Hari Lebaran dan sekarang saatnya beraktivitas kembali seperti biasa. Membawa semangat baru, jiwa baru, dan kualitas baru yang siap menjalankan aktivitas sehari-hari. Dalam tradisi kita, liburan bisa dipakai untuk menghibur diri dari kungkungan rutinitas setiap hari yang monoton. Liburan Lebaran pasti memberikan semangat baru dan kualitas baru, dorongan dari hasil berpuasa sebulan penuh. Kita, semoga yang termasuk mendapatkan spirit itu.
Aktivitas setelah liburan Lebaran pasti meningkat, karena akan ada kerja target atas kerja yang selama libur Lebaran ditinggalkan. Di semua lini akan ada kerja target. Baik swasta, pemerintahan, DPR, dan lembaga-lembaga yang lain. Menghadapi persoalan bangsa yang begitu kompleks, tentu diperlukan kualitas individu yang kuat.
Tentu saja itu bisa didapatkan oleh orang yang betul-betul memaknai bulan puasa kemarin. Menjadikannya sebagai media untuk meningkatkan kualitas diri lebih baik. Dan menghadapi kegiatan rutinitas sehari-hari yang memerlukan energi besar, pasti juga bisa dijalankan dengan baik.
Spirit yang didapatkan dari puasa sebulan penuh dan dari liburan mudik untuk bersilaturahmi dengan keluarga bisa memberikan dampak positif bagi kita semua. Adanya motivasi yang tinggi untuk meningkatkan kinerja setelah berpuasa, liburan dan berkumpul keluarga. Ini semua menjadi semangat tersendiri bagi bangsa ini.
Tetapi di sisi lain, persoalan yang akan terjadi setelah libur Lebaran ini memerlukan perhatian dari semua pihak. Adanya arus urbanisasi yang mungkin terjadi dan dorongan orang daerah yang ingin kerja di Jakarta, pasti akan ada. Dorongan ingin meningkatkan taraf hidup dengan bekerja di ibu kota masih menjadi mitos bagi orang daerah.
Persoalan bangsa seolah hilang sejenak dalam benak masyarakat selama bulan Ramadan. Sekarang, saatnya kembali menjalankan kehidupan setiap hari yang penuh dengan persoalan dan rutinitas yang akan dijalankan. Persoalan ekonomi, sosial politik yang masih banyak menjadi persoalan. Kita berharap spirit Ramadan ini bisa berefek secara kolektif untuk dapat mewarnai kehidupan berbangsa dan bernegara.
Persoalan yang melanda bangsa ini sangat banyak. Satu per satu pasti terurai. Keyakinan itu harus tetap tumbuh di benak pemimpin-pemimpin kita. Dan masyarakat harus diberi pemahaman yang sama bahwa persoalan sesulit apapun dalam bangsa ini akan cepat teratasi. Spirit positif untuk membangun bangsa ini yang mesti terus didengungkan pada generasi muda oleh pemimpin-pemimpin bangsa ini.
Karena kita menyadari persoalan sosial politik yang sempat hangat pasca Pilkada 2017. Apalagi saat ini kita akan menghadapi Pilkada serentak 2018, dan Pemilu 2019. Ini semua memerlukan perhatian dari semua pihak. Gejolak horizontal yang membuat konflik di tingkat bawah mengakibatkan gesekan sikap politik yang perlu diantisipasi. Gesekan perbedaan pendapat itu perlu disikapi dalam konteks pendewasaan politik.
Subtansi dari kita berliburan Lebaran dan mudik kemarin harus memberikan dampak positif dalam menghadapi persoalan bangsa. Keyakinan itu mesti tertanam di semua orang. Kalau itu terjadi, kita yakin bahwa bangsa ini akan bisa mengatasi persoalan domestik yang terjadi. Dan tradisi baik akan menjadi nilai positif yang didapatkan dari puasa, liburan Lebaran, dan mudik. (Tulisan ini dikirim oleh Deni Yusup, Peneliti Nusantara Riset dan Pengurus Pusat Masika ICMI)