Berwisata Asyik dan Murah di Yogyakarta
VIVA.co.id – Tepat di Pusat Kegiatan Mahasiswa Universitas Pancasila, beberapa waktu lalu rombongan dari UKM Photo UP sebanyak 14 orang berangkat ke Stasiun Pasar Senen, Jakarta Pusat, untuk menaiki kereta ekonomi menuju Daerah Istimewa Yogyakarta. Kami menggunakan kereta ekonomi dengan harga Rp75,000 saja.
Perjalanan menuju Jogja cukup lama yaitu kurang lebih delapan jam. Di dalam kereta kita duduk berdampingan. Dan untuk mengobati rasa bosan selama di kereta kita berbincang-bincang, bercanda, memakan camilan, dan sebagainya.
Setelah berjam-jam di kereta, akhirnya tepat pukul 23.00 kami sampai di Stasiun Lempuyangan, Yogyakarta dengan penuh rasa pegal di tubuh kami. Sehingga kami tidak berpikir panjang lagi dan langsung bergegas untuk menuju ke penginapan yang bernama Rumah Nugraha, di Jalan Wirosaban, Sorosutan, Umbulharjo. Dan sesampainya di rumah penginapan, kami langsung beristirahat untuk mengumpulkan energi di keesokkan harinya.
Hari pertama di Jogja, kami pergi menuju Kalisuci Cave Tubing, Semanu, Gunung Kidul dengan menggunakan dua mobil. Kami menempuh perjalanan sekitar dua jam dari penginapan. Setibanya di sana, kami disambut dengan udara yang sangat sejuk, sehingga kami merasa penasaran untuk masuk ke tempat tersebut.
Kalisuci Cave Tubing ini merupakan wisata petualangan mengarungi sungai. Untuk masuk ke sini dikenakan biaya Rp70,000 per orang. Jujur, kami semua baru pertama kali berpetualang mengarungi sungai. Pemandangan di Kalisuci Cave Tubing ini sangat indah. Terdapat beberapa gua dan air yang jernih. Di Kalisuci Cave Tubing ini kami menyusuri beberapa gua dengan perpaduan arung jeram di dalam sungai bawah tanah Kalisuci.
Menyusuri gua dengan arung jeram ini sangat memicu adrenalin. Karena aliran sungai yang sedikit deras ditambah melewati beberapa gua yang cukup menyeramkan. Selama melakukan cave tubing di Gua Kalisuci, kami ditemani oleh pemandu sampai akhirnya kembali ke atas.
Setelah berwisata mengarungi sungai, kami ke hutan yang sangat fenomenal di Jogja, yaitu Hutan Pinus, Imogiri. Perjalanan menuju hutan pinus memakan waktu kurang lebih satu jam. Dan untuk masuk ke sini tidak dipungut biaya, hanya cukup membayar parkir sebesar Rp10,000. Di Hutan Pinus ini kami berfoto-foto ria sepuasnya dengan pemandangan yang penuh dengan pohon-pohon pinus yang sangat tinggi.
Hari kedua di Yogyakarta kami menuju candi yang merupakan ciri khas kota Jogja, yaitu Candi Borobudur. Perjalanan menuju Candi Borobudur sekitar 1,5 jam. Setibanya di sana, kita menyusuri setiap sudut Candi Borobudur dan yang tidak ketinggalan pastinya sambil berfoto-foto ria. Setelah dari Candi Borobudur, kami menuju Candi Prambanan yang tidak kalah indah dari Candi Borobudur. Dan yang tidak perlu dikhawatirkan, untuk masuk ke kedua candi tersebut hanya mengeluarkan uang sebesar Rp30,000 per candi.
Hari ketiga di Yogyakarta, kami menuju tempat yang tak kalah indah dari Bali yaitu pantai-pantai di Jogja. Kami menyusuri tiga pantai, yaitu Pantai Drini, Pantai Indrayanti, dan Pantai Pok Tunggal. Kami menempuh perjalanan sekitar tiga jam. Namun dengan perjalanan yang cukup lama ini semua terbayar dengan sangat indahnya pemandangan di pantai tersebut.
Dari ketiga pantai tersebut, saya paling menyukai Pantai Pok Tunggal. Pantai ini sangat indah, bersih, dan belum banyak orang yang mengetahuinya. Karena pantai ini terlalu terpencil dan harus melewati jalanan bebatuan yang sangat tak layak untuk dilewati mobil. Untuk memasuki tiga pantai tersebut hanya perlu mengeluarkan biaya parkir sebesar Rp 10,000 saja.
Hari keempat di Yogyakarta, merupakan hari terakhir kami di sini. Namun karena kereta kami berangkat pukul 16.00, kami dari pagi sampai dengan siang pergi menuju Pasar Malioboro untuk membeli oleh-oleh. Dan saat waktu telah menunjukkan pukul 15.00, kami langsung bergegas untuk menuju ke Stasiun Lempuyangan dengan taksi.
Kami menggunakan kereta ekonomi yang sama dengan kereta keberangkatan, namun dengan harga yang berbeda yaitu Rp80,000. Pukul 16.00 kami sudah berada di dalam kereta dengan tubuh yang cukup lelah. Akhirnya kami pun beristirahat selama perjalanan. Pukul 23.00 kami sampai kembali di Stasiun Pasar Senen dengan selamat.
Karena keadaan sudah malam, kami berinisiatif memesan taksi online untuk pulang menuju Pusat Kegiatan Mahasiswa. Biaya dari Stasiun Pasar Senen ke Universitas Pancasila hanya Rp30,000. Akhirnya kami pun sampai di Universitas Pancasila pukul 24.00. Sebagian dari kami ada yang menginap di Pusat Kegiatan Mahasiswa dan ada juga yang pulang ke rumahnya.
Perjalanan yang sangat menyenangkan, dan pastinya cukup hemat. Karena di Yogyakarta tempat wisata dan jajanan makanannya masih tergolong murah. Dari pengalaman kami, wisata di Yogyakarta selama lima hari empat malam ini cukup membawa uang sebesar Rp800,000 sampai Rp1,000,000. Itu semua sudah cukup dan sudah termasuk biaya penginapan. (Tulisan ini dikirim oleh Daaris Nurrachmah, mahasiswa Universitas Pancasila, Jakarta)