Memandang Laut sebagai Pemersatu Bangsa

Salah satu kapal kargo tol laut.
Sumber :
  • U-Report

VIVA.co.id – Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia. Dengan lebih dari 17.500 pulau besar dan kecil dengan panjang garis pantai 80.000 km. Selama ini, banyak orang memandang laut sebagai pemisah daratan. Perspektif dari kacamata transportasi berbasis daratan telah membuat kita terasing dan kurang memanfaatkan kekuatan dan kelebihan laut.

Selain MRT, Bali Bakal Bangun Tol Laut di Awal 2025 untuk Atasi Kemacetan

Padahal, sedikit menggeser cara pandang ini membuat kita dapat melihat Indonesia sebagai satu kesatuan. Bukan sekadar pulau-pulau terpisah. Sebagai negara kepulauan yang luas dan berada di persilangan rute perdagangan internasional, Indonesia memiliki posisi yang sangat strategis dan berpotensi memberikan keunggulan dan keuntungan apabila lautnya dapat dikelola secara tepat. Pemahaman tersebut yang memunculkan gagasan tentang tol laut. Untuk menegaskan kembali Indonesia sebagai bangsa maritim.

Tol laut yang dimaksud merupakan armada kapal besar yang secara reguler berlayar melayani pengangkutan barang komoditi dari ujung barat Indonesia ke ujung timur Indonesia, dan sebaliknya. Kapal-kapal secara reguler menghubungkan wilayah atau pulau sekitarnya, maupun ke kawasan regional di wilayah Asia Pasifik.

Ditanya Nelayan soal Program Tol Laut Jokowi, Anies Baswedan Jawab Itu Proyek Gagal

Tol laut ini bertujuan mengembangkan ekonomi maritim. Yaitu menjadikan laut sebagai basis konektivitas produksi dan pemasaran antar daerah atau pulau di Indonesia dan regional. Sehingga dapat menekan disparitas harga yang terjadi dengan menekan biaya transportasi dan logistik yang masih tinggi. Misalnya, Kota Ambon.

Selama ini, pokok akibat terlambatnya pasokan dari luar wilayah Maluku, seperti Jawa dan Sulawesi. Pasokan yang lambat dan kebutuhan masyarakat yang tidak pernah surut menyebabkan munculnya lonjakan harga akibat ketidakseimbangan supply and demand. Hal ini jelas membebani masyarakat, dan harus segera diperbaiki untuk meningkatkan kesejahteraan secara merata di Indonesia.

Perpendek Waktu Tempuh Kapal ke NTT, Kemenhub Buka Rute Trayek Hub-Spoke Tol Laut

Salah satu faktor yang perlu diperbaiki adalah lambatnya pasokan barang kebutuhan. Keterlambatan ini disebabkan karena kapal pengangkut dari daerah pengirim di Jawa yang akan berlayar ke Kota Ambon baru bersedia berangkat setelah muatannya penuh. Jika dipaksakan untuk berangkat sebelum muatan penuh, biaya yang dibebankan pada kargo lebih mahal, yang menyebabkan harga jual di Ambon lebih mahal dari harga yang seharusnya.

Dengan adanya program tol laut, masalah seperti itu tidak akan terjadi karena kapal pengangkut kebutuhan pokok jadwal keberangkatannya sudah ditetapkan. Sehingga tidak terpengaruh dengan sudah penuh muatan atau belum. Masalah yang menyebabkan fluktuasi harga pada sistem pengiriman kapal pengangkut yang ada selama ini.

Di dalam pembangunan jalur tol laut, Kementerian Perdagangan mengimplementasikan sebuah program yang dikenal dengan nama Gerai Maritim. Dengan tujuan utamanya yaitu mengatur dan menjaga keseimbangan harga secara merata di seluruh wilayah Indonesia. Bahan kebutuhan pokok di Indonesia Wilayah Timur akan dijual dengan harga yang kurang lebih sama dengan harga di Indonesia Wilayah Barat. hanya berbeda tidak lebih besar dari lima persen.

Harga barang kebutuhan masyarakat di Dobo, Tual, Saumlaki, akan sama dengan harga di sentra produksi Surabaya dan kota besar lainnya di Pulau Jawa. Sebagai contoh efek penerapan Gerai Maritim. Sebelumnya telur ayam ras di Maluku dijual seharga Rp 3.000 per butir. Setelah adanya program Gerai Maritim, harganya turun menjadi Rp 2.000 per butir. Contoh lain bahan kebutuhan sehari-hari masyarakat. Seperti gula, yang tadinya dijual seharga Rp 18.000 sampai Rp 20.000 per kg kini turun menjadi Rp 16.000 per kg.

Turunnya harga ini dimungkinkan dengan adanya subsidi Pemerintah untuk pengiriman barang dalam program tol laut. Untuk diketahui, sebelumnya biaya pengiriman barang dari Jakarta-Jayapura dapat mencapai Rp 43-45 juta per kontainer per satu kali perjalanan. Untuk mendukung program Gerai Maritim, Pemerintah telah memberikan subsidi kepada Arpindo sebesar sekitar Rp 23 juta per kontainer. Yang berdampak pada turunnya biaya pengiriman dan secara signifikan menurunkan harga jual barang di tempat tujuan.

Tentunya hal ini harus didukung dengan kerjasama dari pihak pedagang setempat. Untuk tidak melakukan manipulasi harga demi keuntungan pribadi. Salah satu manfaat yang diharapkan adalah munculnya dorongan yang menggerakkan roda perekonomian secara efisien dan merata. Sebagai negara kepulauan, tol laut dapat menjadi andalan masyarakat di daerah-daerah terpencil.

Meskipun mempunyai komoditas yang berpotensi, namun karena selama ini tidak ada kapal yang melayari banyak potensi daerah-daerah tersebut yang tidak muncul ke permukaan. Tol laut akan memunculkan pusat-pusat pertumbuhan baru yang bergabung menjadi sebuah multiplier effect. Yang akan memberikan kemajuan bagi Indonesia sebagai bangsa yang besar, kaya dan beragam.

Nantinya akan ada kapal-kapal besar yang mampu membawa ribuan ton bahan bangunan, hasil produksi domestik dan impor, beserta kebutuhan lainnya melalui laut Indonesia. Sehingga seluruh wilayah Indonesia dapat memperoleh teknologi dan pembangunan secara merata dengan biaya yang tidak jauh berbeda. Itulah sebabnya, tol laut menjadi salah satu program prioritas Presiden Jokowi untuk mengembangkan sektor kemaritiman.

Jadi tidaklah benar adanya beberapa komentar di dunia maya atau adanya oknum-oknum yang mengatakan bahwa Pemerintah tidak memberikan perhatian terhadap masyarakat di Indonesia Timur. Selain program Tol Laut, juga Pemerintah Jokowi-JK concern terhadap upaya menyamakan harga Bahan Bakar Minyak (BBM). Baik harga BBM di wilayah Indoneisa bagian barat maupun wilayah Indonesia bagian timur.

Melalui tulisan ini, penulis berharap kepada masyarakat Indonesia bahwa jangan mudah terprovokasi oleh ucapan atau tulisan yang ingin memecah belah persatuan bangsa Indonesia. Ingatlah perkataan sang proklamator bangsa kita, Ir. Soekarno yang kurang lebih berbunyi, “Perjuangan kita saat ini lebih mudah, karena kita melawan bangsa penjajah. Namun nanti perjuangan kalian akan berat, karena akan melawan bangsa sendiri”.

Dan kepada bangsa-bangsa yang ingin memecah belah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dengarlah, bahwa kami akan selalu menjaga bangsa ini, akan selalu setia menjaga setiap jengkal NKRI ini. Kami satu, dan akan tetap satu! (Tulisan ini dikirim oleh sumarsonoeddy)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya