Menikmati Horornya Death by Chocolate
- U-Report
VIVA.co.id – Bogor memang terkenal memiliki banyak pilihan tempat kuliner. Salah satunya adalah Death by Chocolate. Death by Chocolate atau DBC berdiri pada tanggal 14 Agustus 2006 yang memiliki konsep awal dengan bahan cokelat. Terinspirasi dari perang dunia kedua, DBC mengaplikasikan teknik Hitler dengan membuat bom cokelat.
“Pada awalnya kami memang mengambil konsep perang dunia kedua. Di mana saat itu Hitler dari Jerman membuat cokelat yang isinya bom. Nah, dari situ kami mengambill nama Death by Chocolate. Bukan mati karena bom, tapi mati karena cokelat, saking enaknya,” ujar Budi Subiyanto, selaku manajer DBC.
Menu-menu yang ditawarkan DBC bermacam-macam. Mulai dari snack, makanan berat, dan juga dessert cokelat tentunya. Sampai saat ini, menu utama dan terpopuler DBC yaitu cokelat yang berbentuk kuburan. Di dalamnya memiliki 3 lapisan cokelat yang dihias dengan es krim sebagai batu nisan dan spageti bakar yang mematikan.
Tidak hanya makanan yang berbahan dasar cokelat ‘mematikan’ yang menjadi unggulan di cafe ini, Death by Chocolate juga merupakan cafe pertama di Bogor yang memiliki konsep halloween. Dekorasi khas horornya yang menyeramkan menjadi poin unggulan dari DBC. Death by Chocolate adalah tempat makan pertama di Bogor yang mengadakan konsep halloween. Dimana selalu mengadakan acara teater dan musik yang sesuai dengan tema halloween.
Konsep acara seperti ini diadakan setiap satu tahun sekali secara teratur. Dimulai dari tahun 2010 sampai sekarang terhitung sudah 6 kali diadakan. Cafe ini sendiri berlokasi di Jl. Ceremai Ujung dan dekat dengan Taman Kencana. Cafe ini hampir jarang sepi pengunjung, terutama pada saat weekend. Namun sayangnya, DBC tidak akan membuat cabang di manapun.
Death by Chocolate adalah perusahaan ke-4 dari Apple Pie Group yang sebelumnya juga mendirikan Pia Apple Pie, Macaroni Panggang, dan Lasagna Gulung. “Mungkin saja jika kami akan membuat cafe lain, tapi pastinya tidak akan memiliki konsep yang sama antar satu dengan yang lainnya,” ungkap Budi.
Dilihat dari sejarah dan deskripsi Death by Chocolate, mungkin terlihat sangat mahal dan high class. Namun nyatanya, dengan mengeluarkan uang kisaran Rp 15.000 sampai Rp 150.000 pengunjung sudah dapat mencoba berbagai macam jenis makanan yang ada di DBC. Unik, menarik, menyeramkan, namun manis. Itulah reaksi yang didapatkan dari Death by Chocolate. Sangat layak untuk dicoba, guys! (Tulisan ini dikirim oleh Ridha Putri Rifa Aisatu dan Ulfa Z, mahasiswa Universitas Pancasila, Jakarta)