Dulu Barang Mewah, Sekarang Tidak Lagi

Handphone dulu barang mewah, sekarang tidak lagi.
Sumber :
  • VIVAnews/Muhamad Solihin

VIVA.co.id – Semakin berkembangnya zaman, semakin berkembang pula teknologi. Misalkan saja handphone. Dulu handphone adalah barang mewah bagi orang-orang, khususnya orang dewasa. Lalu televisi, televisi dulunya juga adalah barang mewah. Di kampung-kampung paling hanya 1 sampai 3 orang saja yang memilikinya. Mungkin hanya pejabat kampung seperti ketua RW, ketua RT, kepala desa, atau camat.

5 Teknologi Global yang Harus Diadopsi di Indonesia

Jadi, terkadang untuk mendapatkan dan melihat hiburan yang ditayangkan di televisi mau tidak mau orang-orang yang tidak memiliki televisi harus pergi ke rumah orang yang memilikinya. Orang yang memiliki televisi pun juga terkadang menyediakan nonton bareng atau nonton bersama-sama.

Alat transportasi pun juga termasuk barang mewah, bahkan sangat mewah dan mahal. Tidak banyak orang yang bisa memilikinya. Sepeda motor dan mobil contohnya. Sepeda motor dan mobil biasa digunakan untuk berangkat ke tempat kerja, kantor atau kebun contohnya. Namun, kalau tidak ada sepeda motor ataupun mobil, becak dan sepeda pun jadi. Mobil juga bisa digunakan untuk mengangkut hasil panen, seperti buah-buahan dan sayur-sayuran. Namun, kalau tidak ada mobil, orang dulu menggunakan gerobak dengan memanfaatkan tenaga kuda, sapi, lembu, ataupun kerbau.

48 Tahun Taiwan Technical Mission di Indonesia, TETO Dorong Peningkatan Kerja Sama Sektor Pertanian

Handphone, televisi, sepeda motor, dan mobil di zaman yang sekarang bukanlah lagi disebut barang mewah. Kenapa? Semakin berkembangnya zaman, teknologi pun sudah semakin berkembang. Orang-orang jadi menginginkan untuk memiliki semua itu. Di zaman sekarang saja, anak SD, SMP dan SMA, sudah memiliki handphone. Bahkan sampai dibawa ke sekolah. Bukan hanya anak SD, SMP dan SMA saja, anak kecil yang masih duduk di bangku Taman Kanak-kanak saja sudah memilikinya. Malah mereka jauh lebih jago dan pandai dalam menggunakannya daripada orang dewasa.

Bukan cuma itu, bahkan banyak orang yang bekerja terkadang hanya untuk membeli handphone. Malah handphone kuli bangunan yang ada di dekat rumahku jauh lebih keren daripada handphone-ku. Lalu televisi. Orang dengan pekerjaan yang hanya mendapatkan bayaran tidak bisa dikatakan banyak saja, sudah punya televisi. Padahal penghasilan mereka dalam bekerja tidak begitu banyak dan tidak cukup untuk membeli sebuah televisi.

Egi-Syaiful Siap Latih dan Damping Pedagang Lampung Selatan Adaptasi dengan Teknologi

Tapi, yang namanya sudah menjadi kebutuhan, mau tidak mau harus diperjuangkan. Seperti aku yang harus memperjuangkan seseorang yang aku cintai. Sedangkan alat transportasi, sepeda motor dan mobil contohnya. Itu sudah bukan dikatakan barang mewah juga. Seperti tukang cendol yang tinggal tidak jauh dari rumah kakekku. Penghasilannya per hari tidaklah banyak, karena memang tukang cendol yang berjualan di kotaku sudah banyak. Tapi yang aku bingungkan darinya, tukang cendol tersebut bisa membeli motor yang harganya jauh lebih mahal dari motorku.

Masih bisakah handphone, televisi, sepeda motor dan mobil dikatakan barang mewah saat ini? Sepertinya tidak. Karena ternyata itu semua bukan hanya dimiliki orang dari kalangan atas saja, tapi orang dari kalangan bawah pun bisa. (Tulisan ini dikirim oleh Ridho Adha Arie, Pekanbaru)

Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni

Ahmad Sahroni Dibuat Tercengang Lihat Kecanggihan Alat Sadap Milik Kejaksaan Agung

Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni mengatakan alat sadap yang dimiliki oleh Kejaksaan Agung, luar biasa canggih. Bahkan itu diluar ekspektasinya. Tapi ada kurangnya

img_title
VIVA.co.id
26 November 2024