Unik, Sembuhkan Sakit dengan Tepukan

Founder Yayasan Al-Qalam Malaysia, Datuk Seri Baharuddin Abu, tengah mengobati pasien lumpuh.
Sumber :
  • Roslan Salleh

VIVA.co.id – Pemilik dan pendiri Yayasan Al-Qalam Malaysia, Datuk Seri Baharuddin Abu, 50 tahun, secara resmi mendirikan pusat pengobatan di Jakarta, akhir September lalu. Kantor pertamanya di Tebet, Jakarta Selatan, akan menjadi pusat pengobatan Islami ini.

Ratusan Warga Papua Dapat Sembako dan Pengobatan Gratis dari Lanud Silas Papare

"Kami baru saja mendirikan Yayasan Al-Qalam Nusantara," kata Baharuddin di Jakarta, beberapa waktu lalu.

Baharuddin mengatakan, pendirian pusat pengobatan ini tak lain sebagai bagian dari pengabdiannya pada Nusantara. Sebab, dia mengaku masih keturunan Sunan Gunung Jati dari Cirebon. 

Senam Gemoy Goyang Pasar Cileungsi Bogor, Ribuan Warga Berobat Gratis

"Jadi saya masih ada darah Arab dan Sunda," katanya.

Pendirian yayasan ini, menurutnya, betul-betul bagian dari misi kemanusiaan sesama Muslim. "Kami sama sekali tidak mengejar kekayaan maupun polularitas, semua sudah saya dapat di Malaysia," ujar dia.

Mengenal Metode Meditar, Inovasi Kesehatan yang Menggugah Kesehatan Tubuh dan Jiwa

Dia hanya ingin membantu agar orang-orang yang sakit di Jakarta ini bisa beribadah lagi, baik itu menegakkan salat, membaca Alquran, maupun amalan ibadah yang lain.

"Ini kewajiban saya," kata dia.

Metode tepuk-tepuk

Baharuddin mengaku hanya memberi lantaran, sedangkan yang mengobati sejatinya Allah Taala. Sebenarnya dia memiliki kekuatan ini sejak kecil, namun dia tak pernah menggunakannya. 

Dia baru sadar setelah beberapa kali tak sengaja bisa melantarkan penyembuhan orang yang sakit keras. "Saat itu saya masih jadi polisi, ada orang yang kakinya membusuk hampir putus, setelah kami terapi, atas izin Allah dia sembuh," tutur dia, mengenang.

Setelah terkenal bisa mengobati, dia akhirnya memutuskan mengundurkan diri dari kepolisian pada usia 38.

Sedangkan metode yang digunakan adalah menepuk-nepuk kaki dan sebagian badan pasien. Sebelumnya, pasien diminta wudu terlebih dulu untuk mensucikan dari hadas.

Kemudian, dengan sejumlah bacaan, jari kaki dipencet, lalu badan ditepuk-tepuk. Bagi perempuan, terlebih dulu tangan Baharuddin dibungkus dengan sarung, jadi tak ada sentuhan kulit sama sekali.

Toto, seorang pasien batu ginjal awalnya tak percaya dengan pengobatan ini. Tiga hari seteah terapi, batu itu benar-benar keluar lewat saluran urin. "Batu keluar dan tak sakit," katanya. Tulisan ini dikirim oleh Roslan Salleh.
 

Ketum TP PKK tinjau bakti sosial kesehatan dan pengobatan gratis

Ketum TP PKK Tinjau Bakti Sosial Kesehatan dan Pengobatan Gratis di Kabupaten Tangerang

Ketum TP PKK Tito Karnavian melakukan kunjungan ke Kabupaten Tangerang untuk meninjau pelaksanaan bakti sosial kesehatan dan pengobatan gratis.

img_title
VIVA.co.id
11 Desember 2024