Edu House Rayakan Harlah ke-8

Berbeda untuk tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang terdapat perubahan serta penambahan dari lomba yang ada. Yaitu, Story Telling akan tetapi terdapat tambahannya di mana para peserta harus membawakan cerita lucu. Lomba English on Paper juga diperuntukkan untuk tingkat SMP, serta tambahan lomba Blockbuster yang harus  diikuti secara bertim yang terdiri dua orang. Lomba-lomba tersebut bisa diikuti oleh semua kelas dari kelas 7-9. Sedangkan di tingkat Sekolah Menengah Atas hanya tedapat dua lomba, yaitu Story Telling dan Blockbuster. Lomba-lomba untuk SMA bisa diikuti oleh semua kelas dari kelas 10-12.

Kompetisi yang dimulai sejak pukul 07.30 ini dimeriahkan juga dengan aksi-aksi tarik suara dari mahasiswa Unika yang bisa dikatakan bersifat modern. Akan tetapi, pertunjukan yang sifatnya tradisional juga tak kalah memanjakan para peserta lomba serta orang tua atau pihak dari sekolah yang ikut mengantarkannya.

Bazar-bazar yang berderet di jalanan juga menjadi kesan tersendiri bagi yang menghadirinya. Barang yang dipamerkan dari mulai pakaian sampai kuliner. Ada sekitar belasan stand yang tidak pernah sepi. Tapi sayang, harga yang ada terbilang lebih mahal dari pada membeli di luar. Pendapat tersebut muncul dari salah satu pendamping dari SMP Islam Terpadu Pengajian Ahad Pagi Bersama (SMP IT PAPB) Semarang. "Harganya mahal-mahal tidak seperti biasanya di luar," ungkap Eka.

Halaman Selanjutnya

Kompetisi yang diselenggarakan oleh non muslim dan di kampus non muslim tersebut  mempertontonkan hal unik. Hubungan serta toleransi umat beragama tersaji pada momen itu. Sebab, banyak sekolah-sekolah Islam yang juga ikut serta memeriahkan Harlah Edu House yang ke-8 tersebut. Seperti SMP IT PAPB Semarang, SMP Islam Al-Azzar, dan lain-lain.