Malam Jumat Pokemon di Pantai Losari
- U-Report
VIVA.co.id – Sebagaimana kita ketahui bersama jika malam Jumat tidak seperti malam-malam lainnya. Bagi yang beragama Islam, hari Jumat adalah hari yang dimuliakan oleh Allah SWT, sang pencipta alam semesta. Penulis mencoba mengutip salah satu hadis dari Abu Hurairah, Rasulullah bersabda “Sebaik-baik hari di mana matahari terbit adalah hari Jumat.”
Pada hari Jumat, Adam diciptakan. Pada hari itu dia dimasukkan ke dalam surga dan pada hari Jumat itu juga dia dikeluarkan dari surga. Hari kiamat tidaklah terjadi kecuali pada hari Jumat (HR. Muslim no. 854). Dari hadis ini tentunya menunjukkan kemuliaan hari Jumat di hadapan Allah SWT. Selain itu, hadis tersebut menunjukkan bahwa seorang hamba di hari Jumat hendaklah mempersiapkan diri dengan berbagai amalan saleh supaya mendapatkan rahmat Allah dan tercegah dari murka Allah.
Namun, Jumat kali ini berbeda dengan Jumat biasanya. Hal ini saya temui di Kota Makassar, banyak berkumpulnya para pemburu Pokomen Go di Pantai Losari, Makassar yang sesekali tampak berlari mengejar yang entah apa yang dicari. Sejenak saya bersama rekan-rekan pun menghampiri mereka sembari mendiskusikan hal ini.
Kenapa penulis katakan hal ini di luar kebiasaan, tradisi atau tatanan adat di Nusantara dan yang terpenting pula hal ini berbanding terbalik sebagaimana yang diajarkan oleh agama mayoritas di Nusantara. Selain itu, penulis yakin agama-agama lain pun tentunya mengajarkan hal-hal yang cenderung ke arah lebih baik.
Waktu di Kota Makassar telah menunjukan pukul 01.00 namun keramaian Pantai Losari masih sangat terlihat dengan hadirnya para pecinta game yang saat ini menjadi trending topik dunia. Ritual yang dijalankan oleh pecinta-pecinta Pokemon Go ini tentunya sudah sangat berlebihan. Benar-benar di luar kebiasaan pada umumnya.
Mungkin teman-teman tak asing lagi dengan istilah malam Jumat, terkhusus malam Jumat kliwon yang merupakan malam yang disakralkan oleh sebagian orang yang masih berpegang teguh kepada adat istiadat dan keyakinan-keyakinan tertentu. Bahkan menurut hemat penulis, telah terbentuk semacam aksioma bahwa malam Jumat terkhususnya malam Jumat kliwon adalah malam yang penuh kengerian, mencekam, atau dikeramatkan.
Berbagai mitos dan keyakinan marak tersebar sehingga menghasilkan bermacam tradisi yang biasa dihadirkan di malam Jumat kliwon ini. Sepengatahuan penulis tentang istilah-istilah yang dilekatkan dengan hari Jumat di Nusantara adalah Jumat Agung yang diperingati oleh umat Kristen sebagai hari wafatnya Yesus Kristus. Sedangkan dalam kepercayaan Jawa, Jumat kliwon identik dengan Jumat keramat. Di mana hari yang dianggap suci bertuah dan karena itu perlu diselenggarakan ritual-ritual khusus, salah satu contohnya bepuasa.
Walaupun kini kita berada pada kehidupan modern yang konon serba rasional, namun popularitas kesakralan hari Jumat masih terlihat kental. Terlepas dari pandangan agama yang tadi penulis paparkan, coba tengok berbagai industri filim horor Indonesia yang mencantumkan hari Jumat sebagai judul filimnya seperti “Malam Jumat kliwon” dan “Pocong Jumat kliwon”. Hal ini menandakan jika kita tak bebas dari kepercayaan tertentu terkait dengan hari Jumat.
Semakin tak bebas lagi ketika Pokemon Go hadir di Indonesia. Seperti yang akan penulis temui di Pantai Losari pada Jumat malam ini. Saya kini menambah satu lagi istilah baru yang akan saya lekatkan pada hari Jumat yang tentunya berefek dari Pokemon Go, yaitu Jumat Pokemon. Hal ini tentunya berangkat dari hasil wawancara penulis dengan para pemburu Pokemon Go yang di antara mereka memberikan keterangan jika malam jumat adalah malam yang tepat untuk berburu Pokemon tertuma Pokemon legendaris yaitu Pikachu.
Nah, tentunya dari keterangan di atas maka saya merenung dan kemudian kali ini dengan sangat yakin saya menambahkan istilah “Malam Jumat Pokemon”. Jadi, kini di Indonesia terdapat beberapa istilah yang lekat degan hari Jumat, yaitu Jumat Kliwon, Jumat Keramat, Jumat Agung, dan Jumat Pokemon.
Terlepas dari ini semua, kita tentunya harus bijak menggunakan game agar manfaat dari game itu bisa terasa. Namun, ketika kita berlebihan dalam menggunakanya maka bukan lagi manfaat yang kita temukan melainkan sebaliknya. (Tulisan ini dikirim oleh Tunny, Makassar)