Kaul Jupe bersama Orang Tua Angkat di Kelenteng Sam Poo Kong

Jupe (kuning) bersama Tutuk Kurniawan (putih) sebelah kirinya suami-istri Chairul Munif
Sumber :
  • U-Report

VIVA.co.id – Ternyata Julia Perez (Jupe) punya orang tua angkat yaitu suami istri atau keluarga Chairul Munif, seorang pengusaha besar asal Jepara, Jawa Tengah yang tinggal di Jakarta. Keluarga itu merupakan sahabat karib dari Tutuk Kurniawan, pengusaha taksi terbesar di Jawa Tengah yang juga pengurus Yayasan Kelenteng Sam Poo Kong, Semarang.

Tanggung Jawab dan Rekonsiliasi Masyarakat Lumban Dolok

Dari hubungan kekeluargaan dan persahabatan tadi, terwujudlah niat ritual kaul Jupe yang ingin berbusana ala putri kaisar Tiongkok di anjungan Kelenteng Sam Poo Kong. Ritual nazar tersebut dilaksanakan setelah Jupe dinyatakan dan merasa sembuh tuntas dari kanker rahim yang dideritanya.

Tutuk Kurniawan menelepon penulis, memberitahu tentang kehadiran Jupe dan orang tua angkatnya di kompleks Kelenteng Sam Poo Kong atau Kelenteng Gedong Batu, Semarang pada siang hari tanggal 11 Juli 2016 lalu. “Kedatangan mereka mendadak, tanpa memberi kabar sebelumnya. Meskipun keluarga Chairul Munif pernah mengemukakan hal itu beberapa bulan lalu,” tutur Tutuk.

Jokowi Diminta Lerai Konflik Ketua Pramuka dengan Menpora

Hubungan Tutuk dan keluarga Choirul Munif ibarat seperti saudara sendiri. “Setiap saya ke Jakarta untuk suatu kepentingan, nyaris selalu tidur menginap di rumah keluarga Chairul,” tambah pria Tionghoa yang pernah memimpin KONI Jawa Tengah dan pernah menjadi anggota DPRD Kota Semarang ini.

Persahabatan Tutuk dan keluarga Chairul terjalin manakala suami istri Chairul kerap datang berziarah ke Kelenteng Sam Poo Kong. Kebetulan pengurus yayasan kelenteng ini dipegang oleh Tutuk Kurniawan. Jabatan itu melanjutkan jabatan Alm.Ir. Thio Priambudi, kakak tertua Tutuk. Keluarga besar Ir. Thio Priambudi merupakan pewaris Pabrik Rokok (PR) Rimboe, Semarang. PR ini di tahun 1950-an silam, termasuk PR besar di Jawa Tengah.

Bantuan untuk Pesantren Mirrozatul Lombok Barat

Tutuk membenarkan, sebelumnya ia tidak kenal dengan keluarga Chairul. Karena suami istri Chairul sering datang di Kelenteng Gedong Batu, akhirnya kerap berpapasan atau berjumpa dengan Tutuk. “Pak Chairul dua minggu sekali datang ke kelenteng, membuat saya tak asing dengannya. Lalu saling berkenalan, lama-lama terjalin persahabatan, seperti saudara sendiri dengan keluarga beliau,” cerita Tutuk.

Kelenteng Sam Poo Kong adalah situs atau petilasan agama Islam. Diawali kedatangan Laksamana Cheng-Ho, pembesar atau pengawal Kaisar Yung-le di Tiongkok, di Semarang pada tahun 1401. Cheng-Ho seorang sida-sida, pembesar kepercayaan kaisar yang dikebiri dan memeluk Islam. Pernah memimpin pelayaran dengan ratusan jung/kapal layar khas Tiongkok dan singgah di beberapa negara, termasuk di Jawa atau Semarang.

Sesudah Laks Cheng-Ho melanjutkan pelayaran, tempat persinggahannya menjadi surau atau musala. Di abad-abad berikutnya, tempat itu dikuasai orang Yahudi dan kemudian dibeli oleh sekelompok warga Tionghoa. Akhirnya tempat itu berubah menjadi kuil atau kelenteng hingga kini. Namun, sejumlah peninggalan Islam yang ada di kelenteng ini masih dirawat dan lestari hingga sekarang.

Sam Poo Kong adalah kelenteng terbesar di Jawa Tengah dan unik. Mayoritas pengunjungnya warga pribumi. Di malam Selasa Kliwon atau Jumat Kliwon, semalaman ribuan warga pribumi dari berbagai daerah berjejal ziarah di kelenteng ini. Ada kepercayaan, barang siapa kerap ziarah di kelenteng ini maka yang diinginkan akan terkabul. Termasuk keinginan hidup sejahtera, kaya raya.

Kembali pada persahabatan Tutuk dan keluarga Chairul. Dua atau tiga tahun lalu, Chairul cerita pada Tutuk kalau ia punya anak angkat bernama Jupe yang menderita sakit kanker. “Setelah sahabat saya bercerita, saya tak pernah bertanya bagaimana perkembangan sakit anaknya. Jika bertanya-tanya macam itu sangat tidak pantas, bisa menyinggung perasaan sahabat saya,” ujar Tutuk.

Mendadak pada 11 Juli 2016 itu, keluarga Chairul memberi kabar. “Mereka datang ke Kelenteng Sam Poo Kong bersama Jupe untuk melaksanakan kaulnya,” kata Tutuk. Pertama kalinya bertemu di kelenteng, Jupe langsung berkata pada Tutuk, "Oom, Jupe sudah sembuh dari kanker. Ingin berpakaian seperti putri Tiongkok kuno di Kelenteng Sam Poo Kong".

Jupe mengisahkan soal sakit kankernya pada Tutuk. Saat berobat keluar negeri (Singapura), ia menjalani proses terapi hingga rambut kepalanya rontok, gundul. Dokter berkata, usia Jupe hanya sampai delapan bulan ke depan. Nyatanya, setelah lewat setahun sekarang, Jupe masih hidup dan dalam keadaan sehat. Bahkan dokter menyatakan, sel-sel kanker di tubuh Jupe sudah tak terdeteksi lagi. Saya ikut gembira atas kesembuhan Jupe, anak angkat sahabat karib saya, keluarga Chairul.

Sebelum mereka pulang meninggalkan Kelenteng Sam Poo Kong, saya wanti-wanti pada Jupe agar tidak makan sembarangan. Itu bisa memicu tumbuhnya sel kanker dan penyakit itu dapat kambuh kembali, tandas Tutuk Kurniawan dengan nada serius. (Tulisan ini dikirim oleh Heru Christiyono Amari, Pati, Jawa Tengah)

Ilustrasi.

Pergilah Dinda Cintaku

Maafkan aku yang terlalu berlebihan mencintaimu.

img_title
VIVA.co.id
26 Februari 2018