Bersahabat dengan Pena
- U-Report
VIVA.co.id – Liburan terkadang menyenangkan dan terkadang tidak. Indah tidaknya tergantung dengan aktivitas yang dilakukan. Berbeda dengan orang-orang kaya yang memang mengkhususkan waktu liburan hanya untuk bersenang-senang, liburan ke beberapa tempat wisata yang sudah ter-planning. Itu berbanding terbalik bagi yang bertipe hidup mandiri. Mereka mencoba untuk mencari pekerjaan atau melanjutkan pekerjaan yang sudah ada selama liburan.
Dilematik bagi saya, liburan saya biasanya digunakan untuk mengambil job di Kampung Inggris, Pare, Kediri. Tapi, berhubung liburan kali ini memang tidak ada niatan untuk ke Pare karena ada rencana yang sudah matang untuk dikerjakan. Meski, mimpi itu sirna di hari pertama liburan. Jadi, saya harus mencoba mencari kesibukan lain.
Awal-awal stay di rumah, saya mencoba menciptakan suasana baru dalam nuansa Ramadan. Yaitu memaksa orang tua untuk berbuka dan menyantap sahur dengan satu alas tikar dan ditemani dengan hidangan secara bersama, bukan mengambil porsi makan sendiri-sendiri dan baru dinikmati di tempat yang sama.
Keponakan saya yang baru berumur sekitar sebulan juga menjadi bantuan pengisi kesibukan saat liburan kali ini. Ia biasa dipanggil Kahil. Saya mencoba menghabiskan waktu luang bersamanya, sekaligus membantu pekerjaan keluarganya. Mengingat ia terkadang begitu rewel, sedangkan saudaranya yang bernama Adit masih terlalu kecil untuk menjadi teman main, karena baru duduk di bangku taman kanak-kanak.
Dari beberapa kegelisahan yang tertuang ke dalam beberapa aktivitas yang mendukung, pena menjadi sahabat terbaik dalam menjalani kesepian liburan dan kekosongan waktu. Saya mencoba mengisi waktu-waktu ini dengan menulis dan dikirim ke Cerita Anda, yaitu salah satu kanal dari media online VIVA.co.id.
Sebenarnya program tersebut bukanlah aktivitas yang saya temukan pada saat liburan. Tapi berawal saat kegelisahaan saya ketika silent week dulu, di mana teman-teman memilih untuk pulang kampung dan saya memilih untuk tidak pulang, karena satu minggu kemudian sudah Ujian Akhir Semester. Akhirnya mengirim tulisan ke Cerita Anda menjadi aktivitas yang saya coba pertahankan untuk menjadi sahabat dalam kegelisahan saya waktu sendiri ataupun waktu liburan seperti saat ini.
Ketika pikiran kosong dan tidak memiliki bahan untuk menulis, menonton menjadi alternatif sekaligus sebagai pengumpul ide untuk menulis. Nontonnya bukanlah televisi, akan tetapi laptop. Bukan juga film, tapi video. Video Stand Up Comedy yang saya kumpulkan saat menikmati wifi di kampus. Video Cak Lontong menjadi video paling favorit saya.
Sekadar mengingatkan dan menegaskan, bahwa saya begitu enjoy mengikuti program dari VIVA.co.id ini karena membantu saya dalam menggali semangat menulis dan berkarya, serta menjadi sahabat baru saat kegelisahan telah menghampiri hidup ini. Jadi, sebenarnya bukanlah pena yang menjadi sahabat baru saya, tapi laptop. Karena sebenarnya saya bukan menulis tapi mengetik, hanya biar terlihat lebih puitis dan menarik saja. (Tulisan ini dikirim oleh Syahid Mujtahidy, Pamekasan)