Sosialisasi Anti Narkoba di Bulan Ramadan
VIVA.co.id – Komunitas Paddhang Bulan (Bulan Tampak) bekerja sama dengan Badan Narkotika Kabupaten (BNK) Pamekasan menyelenggarakan acara tahunan yang kedua yaitu Kongkow Ramadan. Acara yang diselenggarakan dalam rangka memperingati hari Anti Narkoba Sedunia bertajuk “Aksi Bersama Kampanye Anti Narkoba di Bumi Gerbang Salam” dan Desa Plakplak, Kecamatan Pagantenan, Kabupaten Pamekasan menjadi lokasi terselenggaranya.
Para pemuda terutama dari daerah Pamekasan meramaikan acara yang diselenggarakan pada Rabu, 29 Juni 2016. Tiga pemateri didatangkan dari Polres Pamekasan, BNK Pamekasan, dan Lapas Narkotika Kelas II untuk memaparkan materi di depan kurang lebih seratus peserta dari beberapa daerah dan kalangan. Karena tidak hanya dihadiri oleh mahasiswa akan tetapi siswa serta non pelajar juga ikut serta.
Berbagai macam penampilan menjadi acara pertama dalam mengisi kekosongan waktu, sambil menunggu dari pihak BNK yang datang terlambat. Pihak BNK sempat salah alamat yang menyebabkan acara molor. Jadi, acara yang harusnya dimulai jam setengah empat sampai molor sekitar satu jam. Tapi itu tidak menjadi masalah karena banyaknya penampilan-penampilan yang mampu menetralisir suasana.
Setibanya pihak dari BNK, maka acara inti pun dimulai. Akan tetapi, para pemateri hanya memiliki durasi waktu tiga menit untuk mempresentasikan materinya. Durasi yang sangat singkat mengundang ketidakpuasan dari para audiensi. Faizi Umar, salah satu peserta bersuara, “Sungguh sayang ngabuburit yang edukatif ini tidak dapat dimanfaatkan secara optimal, mengingat manajemen waktu yang gagal.”
Detik detik menunggu buka puasa dilanjutkan pada sesi tanya jawab. Moderator hanya memberikan dua kesempatan dari pria dan wanita dengan masing-masing satu peserta. Karena dari kaum hawa tidak ada yang mau bertanya, maka moderator menambah porsi pertanyaan dari kalangan kaum adam. Mengingat waktu yang begitu terbatas, hanya ada dua penanya yang bisa menyampaikan pertanyaannya dengan masing-masing tiga pertanyaan.
Buka bersama menjadi acara selanjutnya. Para panitia pun membagikan takjil, sepiring nasi, dan air kemasan. Semuanya menikmati buka bersama dengan candaan dan teman baru bagi yang baru ketemu. Karena, acara tersebut dihadiri dari beberapa daerah dan komunitas, dari beberapa universitas dan sekolah. Jadi, terdapat banyak peserta yang baru saling mengenal.
Cap lima jari sebagai bentuk aksi penolakan akan narkoba dan pemberantasannya menjadi ending dari acara yang sederhana tapi edukatif ini. Para peserta bergiliran membasahi tangannya dengan cat warna yang disukainya. Kaum adam melakukan yang pertama dan kemudian disusul oleh kaum hawa. Itu dilakukan setelah ketua panitia memberikan contoh. (Tulisan ini dikirim oleh Syahid Mujtahidy, Pamekasan)