Mengawal Si Buah Hati dengan Cinta Alquran
- U-Report
VIVA.co.id – Anak yang cerdas, berbakti, dan berperilaku baik tentu menjadi dambaan bagi setiap orang tua. Namun, sebuah ironi ketika melihat kondisi generasi muda saat ini. Terjadi penyimpangan perilaku, budaya, dan tata krama akibat dari teknologi tidak terbatas dan budaya lain yang tidak sesuai dengan adat ketimuran.
Jika dilihat sepuluh tahun ke belakang, fasilitas dan teknologi masih terbatas, bahkan handphone menjadi suatu barang yang mahal untuk dimiliki. Seiring dengan perkembangan zaman, teknologi semakin murah dan canggih, serta akses internet yang menawarkan kemudahan untuk menjelajahi isi dunia digital di seluruh dunia. Sehingga apabila tidak ada filter untuk membatasi akses tersebut, sangat memungkinkan konten berbau pornografi dan kekerasan ditonton oleh anak-anak.
Setiap orang tua pasti merasa was-was melihat kondisi generasi muda seperti sekarang. Dengan banyaknya pengaruh negatif terhadap tumbuh kembang anak , peran orang tua sebagai madrasah pertama harus dimaksimalkan. Cinta, kasih sayang, dan perhatian orang tua harus mulai diberikan secara beriringan sejak anak masih dalam kandungan.
Banyak cara yang bisa dilakukan dalam usaha untuk membentuk karakter anak secara dini menjadi baik. Pada saat janin memasuki usia 14 minggu, beberapa organ tubuh janin mulai terbentuk, salah satunya adalah organ pendengaran. Pada saat inilah orang tua harus melatih secara aktif untuk berkomunikasi atau memberi semacam rangsangan suara dari luar kepada sang janin. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan melantunkan ayat suci Alquran untuk diperdengarkan kepada calon anak. Sebagai wujud dari penanaman secara dini energi positif dari kitab suci Alquran yang penuh dengan kebaikan dan rasa cinta.
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Dr. Masaru Emoto di Jepang, dengan percobaan terhadap air yang diberi perkataan baik, akan memberikan ikatan molekul yang indah dan rapi. Sedangkan yang diberikan perkataan yang buruk akan membentuk molekul yang berantakan tidak karuan. Secara fisiolofi, 60 persen tubuh manusia adalah cairan. Mengacu dari hasil penelitian tersebut, baik yang membaca maupun dibacakan doa akan sama-sama mendapatkan manfaat dan kebaikan.
Metode inilah yang dapat diterapkan untuk memulai pendidikan dalam hal pembentukan karakter anak sejak masih di dalam kandungan. Mulai dari perbuatan kecil akan menjadi besar, begitu juga kebaikan, walau sedikit tapi suatu saat pasti akan memberikan dampak yang baik di masa depan. Serta sebuah cinta tulus sebagai penenteram jiwa dan pikiran selalu mengiringi dan memberikan rasa nyaman untuk setiap pemiliknya.
Alquran sebagai sumber kebaikan dari segala kebaikan. Sumber dari rasa cinta yang ada dunia dan sebagai pedoman hidup diharapkan bisa memberi energi positif yang mampu memengaruhi tumbuh kembang anak, sehingga akan menjadi generasi cerdas yang berperilaku baik. (Tulisan ini dikirim oleh eengdwi)