Kesan Ramadan dalam Buka Bersama Harlah FEC ke-9

Harlah FEC ke-9
Sumber :

VIVA.co.id – Ramadan tahun ini merupakan Ramadan yang paling berkesan bagi salah satu komunitas di Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Pamekasan, yaitu FEC (Fun English Club). Karena, Ramadan kali ini FEC merayakan hari berdirinya untuk yang pertama kali selama sembilan tahun berjalan. Akan tetapi, FEC sendiri sebenarnya berdiri sejak tahun 2006. Jadi, FEC sudah berdiri 10 tahun sampai sekarang. Namun salah satu pendiri FEC, Akhmad Fashihul meminta dihitung sejak dilegalkannya oleh Pusat Pengembangan Bahasa (P2B).

Tanggung Jawab dan Rekonsiliasi Masyarakat Lumban Dolok

Harlah yang diselenggarakan di Masjid Nurul Himah Pamekasan ini menyisakan kesan tersendiri, dengan timing bulan Ramadan yang mendukung untuk merangkul dan memperkokoh kebersamaan. Seperti motto kepengurusan tahun ini, “Togethernes is The Real Power”. Jadi, semua keluarga besar dari angkatan pertama sampai angkatan kami (angkatan ke sepuluh) bisa menyelenggarakan beberapa aktivitas yang sifatnya harus dikerjakan bersama.

Pembacaan yasin dan tahlil bersama yang dipimpin oleh pembina, Umar Bukhory menjadi pembuka acaranya. Semua keluarga besar FEC sangat menaruh harapan dengan pembacaan yasin dan tahlil tersebut bisa membuat komunitas ini lebih baik dan mengalami perkembangan yang pesat, terutama dari segi kesolidannya.

Jokowi Diminta Lerai Konflik Ketua Pramuka dengan Menpora

Detik-detik menunggu waktu buka puasa, pembina yang biasa disapa Umar ini memberikan siraman rohani untuk mencerahkan semua peserta dan mengisi kekosongan waktu. “Manfaat berpuasa” menjadi tajuk dalam alur kultumnya. Karena terlalu asyiknya menyimak apa yang disampaikan pembina, tidak terasa waktu telah menunjukkan 17.19. Jadi, pembawa acara meminta pembina  dan pendiri FEC untuk memotong tumpeng, mengingat waktu buka puasa tinggal satu menit lagi.

Salat berjamaah menjadi pilihan aktivitas selanjutnya, yang diimami langsung oleh pembina setelah hanya membatalkan puasa dengan segelas es teh. Karena, Umar mengatakan bahwa tidak terbiasa berbuka sebelum salat terlebih dahulu. Meski banyak peserta yang mengeluh saat keluar masjid dan di tempat berwudu. Salat berjamaah berlangsung, tapi tanpa dzikiran pasca salat. Ia mengambil tindakan seperti ini untuk mempercepat buka bersama yang akan menjadi puncak acara.

Bantuan untuk Pesantren Mirrozatul Lombok Barat

Akhirnya waktu yang ditunggu-tunggu pun tiba, yaitu buka bersama. Buka bersama dimulai dengan pembacaan doa yang dipimpin juga oleh pembina. Namun setelah itu, pembina dan undangan ternyata tidak memakan hidangan berbuka puasa yang sudah dibagikan, tapi mereka malah menyerbu nasi tumpeng.

Momen tersebut mengundang semua keluarga besar ikut mengambil tumpeng juga untuk menjadi hidangan buka bersama, meski para undangan masih belum selesai. Akan tetapi, momen tersebut yang menjadi begitu berkesan dan sulit untuk dilupakan oleh semua yang hadir di acara itu. Meski semuanya menyerbu tumpeng, ternyata tidak semuanya kebagian. Contohnya para pengurus teras FEC dan sebagian anggota yang malu-malu untuk mengambilnya.

Semua acara sudah terselenggara seperti yang diharapkan, tibalah waktunya untuk pulang. Akan tetapi kepengurusan dan beberapa anggota masih belum beranjak dari tempat, karena ada rapat evaluasi dan sosialisasi buletin NGE-FEC yang akan terbit untuk pertama kalinya di periode 2015-2016.

Terselenggarahnya harlah yang ke-9, serta bertepatan dengan bulan suci ini mengundang banyak harapan. Terbukti banyaknya anak-anak yang meng-update foto dan harapan mereka ke beberapa situs sosial media seperti facebook, twitter, WA, dan lain-lain. Salah satunya yaitu pengurus bagian jarkom (Jaringan Komunikasi), Aqil Ubaidillah. “Happy anniversary for FEC. Hopefully, the God blesses FEC and the FEC”. (Tulisan ini dikirim oleh Syahid Mujtahidy, Pamekasan)

Ilustrasi.

Pergilah Dinda Cintaku

Maafkan aku yang terlalu berlebihan mencintaimu.

img_title
VIVA.co.id
26 Februari 2018