Si Merah Kembali Menyala
- U-Report
VIVA.co.id – Tepatnya pada tanggal 6 Mei 2016 Liverpool memastikan langkahnya melaju ke babak final UEFA Europa League setelah mengandaskan perlawanan Villareal CF dengan agregat 3-1. Ini merupakan pencapaian final kedua Liverpool pada musim ini setelah sebelumnya mencapai partai final dalam ajang piala liga "Capital One Cup" melawan Manchester City, namun kalah dengan dramatis lewat adu pinalti.
Pencapaian final ini tak lepas dari semangat para pemain dan tentunya suntikan moral dari sang pelatih anyar The Reds Jurgen Klopp yang berhasil menyalakan kembali api semangat yang beberapa musim terakhir padam.
The normal one, sebuta Jurgen Klopp, datang ke Anfield menggantikan pelatih sebelumnya Brendan Rodgers mempunyai misi ingin mencoba atmosfer baru dalam kepelatihannya dan ingin memambangunkan kembali si merah yang telah lama tertidur.
Kita ketahui Liverpool beberapa musim terakhir finish di papan tengah klasemen, walaupun pada tahun 2013 Liverpool berhasil duduk di peringkat kedua dan hampir saja memenangkan thropy BPL, namun keberhasilan itu tidak bertahan lama.
Pada musim selanjutnya, Liverpool gagal lolos dari grup Liga Champions dan kembali bercokol di papan tengah klasemen. Hal ini membuat gusar para fans liverpool dan mendesak FSG selaku pemilik Liverpool untuk mengganti Brendan Rodgers. Setelah beberapa waktu menunggu kepastian siapa yang akan melatih Liverpool, akhirnya FSG menunjuk mantan pelatih Borussia Dortmund tersebut untuk menjadi pelatih The Reds menggantikan Brendan Rodgers.
Pada awal kepelatihannya permainan Liverpool masih belum konsisten, namun fans tidak gusar karena Klopp butuh waktu untuk beradaptasi dengan pemain sepeninggal Brendan Rodgers dan atmosfer BPL yang berbeda jauh dengan Bundesliga ditambah lagi, banyak pemain yang masih kurang percaya diri karena telah ditinggal pergi oleh salah satu legenda mereka dan panutan para pemain yaitu Steven George Gerrard yang tidak memperpanjang masa kontrak dan bertolak ke MLS.
Tahap demi tahap dijalani oleh Klopp dengan para pemain. Pemain mulai menemukan kembali jati diri mereka sebagai pemain bintang. Dengan semangat yang membara Liverpool berhasil menembus final pertamanya final piala liga.
Liverpool terus konsisten dalam permainan walaupun kadang tepeleset karena terlalu terlena dan terlalu meremehkan lawan. Puncak dari kebangkitan Liverpool adalah saat menembus final UEFA Europa League dengan mengandaskan Villareal setelah sebelumnya menjalani partai yang sangat dramatis dengan mantan klub dari Jurgen Klopp yaitu Borussia Dortmund.
Liverpool berhasil "come back" pada pertandingan melawan Borrussia Dortmund dan Villareal CF dan membuat para pengamat sepakbola berpendapat kalau api Liverpool telah menyala kembali dan bangkit dari tidur.
Laga terakhir musim ini saat Liverpool bertemu dengan Sevilla FC di partai puncak UEFA Europa League, dan bila Liverpool berhasil memenangkan thropy UEFA Europa League yang terakhir kali meraka menangkan pada tahun 2001, ini benar-benar membuktikan kalau The Reds Liverpool telah kembali pada jati diri mereka sebagai tim besar yang sangat haus akan juara da kemenangan. (Tulisan ini dikirim oleh Arrfath)