Aku yang Terlalu Berharap untuk Dikenal Banyak Orang
- Pixabay
VIVA.co.id – Ketika orang melihat seseorang yang telah diperlakukannya dengan tidak baik kini sudah menjadi sukses, dikenal banyak orang, disegani karena kejeniusannya, dihargai karena segala karya-karyanya yang memotivasi dan menginspirasi, maka seseorang itu pasti akan merasa menyesal karena telah memperlakukan orang itu dengan tidak baik. Semua itu sebenarnya ingin aku rasakan, namun sejak beberapa hari yang lalu, aku urungkan.
Aku memang selalu diperlakukan dengan tidak baik di dunia nyata oleh mereka yang merasa kalau aku adalah orang yang banyak gaya, terlalu bermimpi, terlalu berharap, bodoh, percaya pada teori “Sukses Dulu, Baru Dapat Uang” dan hanya mengenal kata sukses, tapi tanpa mengetahui arti sukses yang sebenarnya.
Sejak beberapa hari yang lalu, aku kembali pada kamar lamaku dulu. Kamar di mana aku selalu meluangkan waktuku untuk menonton anime dan kartun, mengedit video, mendownload video, foto dan film, tidur, makan, minum, dan melakukan aktivitas yang tidak menghasilkan apa-apa. Bisa dibilang hanya have fun atau membuang-buang waktu saja.
Aku seperti berkaca pada masa lalu, apalagi aku jadi teringat akan keadaanku yang waktu itu sangat buruk, sangat buruk dari yang sekarang. Dengan rambut gondrong, kamar yang super berantakan seperti kapal pecah, sampah sisa cemilan dan buku-buku sekolah yang berantakan. Aku menemukan beberapa berkas lamaku, tentang harapan dan cita-citaku dulu. Sungguh ironis, itu semua aku baca dengan tangisan disertai dengan senyuman yang tersirat tanpa paksaan.
Aku sungguh bodoh, aku sudah menyia-nyiakan usaha orangtua dan keluargaku untuk menyekolahkan aku setinggi-tingginya. Walaupun aku merasa aku sedang dijadikan kelinci percobaan oleh mereka, aku yang selalu disalahkan tanpa alasan dan fakta yang benar-benar memang bukan yang aku lakukan. Apalah arti perjuanganku ini jika suatu saat aku bersombong dan membangga-banggakannya di depan mata kepala mereka? Apalah arti kesuksesan ini jika aku tidak bisa mendapat persetujuan dari mereka? Apalah arti kesuksesan ini jika aku tidak bisa bersama mereka?
Aku sayang pada mereka (orangtua dan keluargaku), namun aku ingin sukses dengan caraku ini, cara yang aku dapatkan dari sebuah forum yang sedang membuka para penulis untuk menuliskan sebuah artikel untuk diterbitkan. Walaupun ada beberapa hadiah untuk para pemenang, aku tidak mengejar kata “Menang”, namun aku mengejar kata “Sukses” dan “Dikenal” banyak orang sebagai orang yang selalu berusaha tanpa henti untuk meraih kesuksesan.
Siapa dia yang selalu ingin sukses? Siapa dia yang selalu berkata, Aku ingin sukses? Aku ingin orang-orang tahu, aku ingin orang-orang mengenalku walaupun jika suatu saat aku tidak bisa menulis lagi karena sebuah penyakit yang tidak bisa membuat tangan ini bergerak untuk mengetik, membuat otak ini berhenti memikirkan ide-ide apa yang bisa aku dapatkan untuk membuat sebuah cerita. Jika aku ingin sukses hanya untuk membuat mereka menyesal akan semua perlakuan mereka padaku selama ini, aku merasa aku sungguh bodoh.
Aku merasa bodoh karena aku yakin itu hanya akan membuat mereka menjauhiku karena kesombonganku. Jika suatu saat aku diundang di sebuah reality show, dan kisahku dijadikan sebuah cerita ataupun namaku menjadi naik daun hanya karena aku merupakan orang yang tidak mengenal kata lelah untuk selalu berusaha. Ada yang bilang kalau kita terlalu berharap, maka harapan itu tidak akan pernah terjadi. Namun, semuanya sudah diatur oleh Allah SWT, aku sebagai hambanya hanya bisa menerima apa yang telah dikehendaki-Nya. (Tulisan ini dikirim oleh Ridho Adha Arie)