Saipul Jamil, Polisi dan Masjid
- ANTARA/Hafidz Mubarak A
VIVA.co.id – Banyak peristiwa terjadi di sekitar kita. Kita ingin berbagi dari sisi lain dengan penuturan yang sederhana, ringan, dan lucu. Cerita ini disampaikan bagian sikap kita kepada sebuah peristiwa. Untuk kali ini, saya akan menulis kasus dugaan pencabulan Saipul Jamil yang terjadi pada pekan ini.
Saipul Jamil dan Pengacara
Pengacara Saipul Jamil, Kasman Sangaji, membantah bahwa kliennya sebagai pelaku pencabulan anak. Bahkan ia menyebutkan bahwa Saipul Jamil justru sebagai korban. Banyak masyarakat terheran-heran dengan pernyataan pengacara ini.
Kamal: "Nggak benar tuh, pengacara."
Budi: "Ya, benar lah, dia, kan pengacaranya."
Kamal: "Kok bisa begitu, padahal sejak awal pemeriksaan Saipul sudah mengaku melakukannya, bahkan Saipul pun bilang khilaf. Pokoknya aneh pengacara ini."
BUdi: "Aneh gimana?"
Kamal: "Aneh lah, mana ada anak dibawah umur mengajak gituan sama orang dewasa? Jangan-jangan si Saipul "korban" pengacaranya, hehehe...."
Budi: "Hus...ngawur lu, bisa dituntut, emang korban apaan?" Kamal: ""Eits, bisa jadi Saipul korban pengacara?
Budi: "Maksudnya?"
Kamal: "Ya, Saipul korban pengacara, tapi dia menikmatinya."
Budi: "Ya, maksudnya apa?"
Kamal: "Pengacara itu kan kependekan dari penyanyi ganteng banyak acara (pengacara), hehehe...."
Saipul Jamil dan Polisi
Dalam hitungan jam, Kapolsek Kelapa Gading Kompol Ari Cahya Nugraha menetapkan Saipul Jamil tersangka perlakuan pencabulan terhadap anak. "Ya, SJ mengakui perbuatannya," jelas Kapolsek Kelapa Gading. Banyak orang memberi apresiasi terhadap tindak cepat polisi ini.
Yanti, warga Kampung Rambutan, memujinya, "hebat,ya, Pak Polisi."
"Hebat apanya? tanya temannya yang bernama Santi, "kan, memang kerjaan polisi harus cepat begitu."
"Ya, hebat lah. Artinya Pak Polisi bekerja benar sebagai pengayom dan pelindung masyarakat," jawab Yanti.
"Justru, aneh, kok cepat sekali bilang tersangka, jangan-jangan hanya ingin masuk tv," sergah Santi.
"Maksudmu supaya cepat tenar gitu? kejar Yanti.
“Bukan,” jawab Santi.
"Lalu kenapa cepat-cepat?” tanya Yanti masih penasaran.
"Kalau lama-lama, Pak Polisi juga takut jadi korban Saipul, hehehe...." jawab Santi singkat.
Saipul Jamil dan Masjid
Sosok Saipul Jamil di rumah dan sekitarnya terbilang religi. Dia selalu mampir ke masjid untuk salat. Bahkan Saipul kalau ke masjid selalu berpenampilan dengan sarung, peci, dan sorbannya. Maka tak heran bila pengacaranya Kasman bilang klientnya hanya membangunkan korban untuk itikaf di masjid di malam hari.
Joko: "Kok, bisa melakukan pencabulan?
Tono: "Bisa terjadi pada siapa aja"
Joko: "Tapi anehnya, kok bilang itikaf, ya. Padahal itikaf adalah menetap di masjid dalam waktu yang lama. Dan biasanya sepuluh hari berakhirnya di bulan Ramadan."
Tono: "Ya, lu tahu sendiri, pokoknya menetap sebentar seperti short time gitulah.”
Joko: "Hus...kalau short time kayak ke Kalijodo saja? Tapi ini malah ke masjid?"
Tono: "Kalau di masjid suasananya lain."
Joko: "Lain bagaimana?"
Tono: "Ya, kalau di masjid banyak mas-mas, makanya Saipul mau ke mas(-)jid.
Joko: "walah, kualat lu."
(Cerita ini dikirim oleh Ahmad Zidan)