Kekeringan, Warga Bekasi Butuh Air Bersih
Senin, 3 Agustus 2015 - 16:41 WIB
Sumber :
- Cerita Anda/Ahmad Syakib
VIVA.co.id
- Dampak musim kemarau mulai dirasakan warga Bekasi. Sebagaimana disampaikan oleh Bupati Bekasi Neneng Hasanah Yasin, kekeringan saat ini sudah melanda Kecamatan Cibarusah, Cikarang Timur, Tarumajaya dan, Tambun Utara.
Merujuk data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bekasi, kekeringan terparah terjadi di Kecamatan Cibarusah. Kontur wilayah yang berbukit-bukit menyebabkan warga kesulitan mendapatkan air. Ada lebih 2.800 keluarga di Desa Sirnajati, Ridogalih, Ridomanah, dan Cibarusah Kota, yang terdampak kekeringan di Cibarusah.
Kekeringan kali ini merupakan yang terparah dirasakan oleh warga dalam beberapa tahun belakangan. Sudah empat desa di Kecamatan Cibarusah mengalami krisis air. Warga mengandalkan air di dasar sungai yang mengering untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, seperti memasak, mandi, dan mencuci.
Syamsu, Ketua RT 04, RW 02, Kecamatan Cibarusah, mengungkapkan kekeringan ini mengakibatkan kerugian bagi ratusan warganya yang sebagian besar dari mereka adalah petani. Pasalnya, kali ini masa panen gagal karena tidak adanya aliran air yang cukup.
Masa kemarau tahun ini, kata pria asli kelahiran desa itu, adalah terparah dan terpanas selama hidupnya yang hampir menginjak setengah abad. Sehingga, sejak empat bulan lalu semua warga yang sumurnya kering tanpa tersisa, terpaksa harus mencari-cari ke sumur lainnya atau ke sungai yang jaraknya hingga ratusan meter.
Untuk membantu meringankan beban warga lewat program sedekah air, PPPA Daarul Quran mengirimkan 51.000 liter air ke kecamatan tersebut.
Tahun ini adalah masa yang sulit bagi sebagian besar wilayah Indonesia, salah satunya wilayah yang dekat sekali dengan ibukota, Cibarusah, Bekasi," ujar Direktur Utama PPPA Daarul Qur'an, Muhammad Anwar Sani, Kamis (30/7).
"Alhamdulillah, akhirnya bantuan air datang dan saya maupun kakak saya yang tengah sakit bisa mendapatkan air tanpa harus berjalan jauh seperti hati-hari biasanya," ujar Inom, warga Desa Sinarjati.
Mumun, salah satu warga asli Desa Sirnanati mengungkapkan rasa syukurnya. Karena ada bantuan air yang lebih dengan tempat tinggalnya. Mengingat, ia telah sakit paru-paru selama bertahun-tahun. Tak jarang, ia memuntahkan darah.
Ia mengakui, selama ini adik bungsunya yang selalu mencarikan air untuknya. Karena, ia tidak memiliki tenaga untuk berjalan jauh, apalagi mengangkut beban. Jadi, ia selalu menghemat air yang di bawakan adiknya.
Selama ini, ia dan adiknya tidak pernah kebagian air yang datang dari bantuan pemda setempat. Selalu saja kehabisan ketika hendak mengantre. Tapi, kali ini mereka mendapatkan air.
Sementara itu, Direktur Program PPPA Daarul Qur'an, Sunaryo Adhiatmoko, mengatakan, menyikapi kekeringan dan kesulitan air yg dialami sebagian masyarakat hari ini, PPPA Daarul Qur'an membantu distribusi air bersih ke beberapa lokasi di Bekasi, Cianjur, Blora, dan Jawa Timur.
Selain itu, juga tengah mempersiapkan pengadaan air bersih untuk masyarakat di Flores NTT melalui Pipanisasi air yg direncanakan sejauh tujuh kilometer.
"Program ini bagian dari melayani dan membantu masyarakat yang berada di wilayah sulit air." (Ahmad Syakib)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Selama ini, ia dan adiknya tidak pernah kebagian air yang datang dari bantuan pemda setempat. Selalu saja kehabisan ketika hendak mengantre. Tapi, kali ini mereka mendapatkan air.