Ziarah Jelang Ramadhan, Religi di atas Kuburan
Jumat, 12 Juni 2015 - 16:19 WIB
Sumber :
- VIVAnews/Muhamad Solihin
VIVA.co.id
- Cerita ini merupakan pengalaman teman saya, Rusli (19). Setiap menghadapi bulan Ramadhan, dia bersama keluarganya selalu ke Taman Pemakaman Umum (TPU) Pondok Rangon, Jakarta Timur. Mereka berziarah ke makam ayahnya.
Baca Juga :
Jelang Ramadhan, Warga Serbu Obyek Wisata
Rusli selalu ikut setiap keluarganya ke kuburan ayahnya. Tapi, Rusli sendiri terkadang bingung apa yang harus dilakukan saat di pemakamanan. Dia hanya mengikuti saja, misalnya membeli kembang dan air mawar di pinggir jalan dekat TPU, membersihkan rumput-rumput dan sampah yang ada di makam ayahnya, mendengarkan salah satu keluarganya membaca Al-Quran, dan mengamini setiap ada yang membaca doa. Rusli hanya mengikuti itu semua tanpa mengetahui artinya.
Dia terkadang bingung, apa yang dia lakukan. Karena selama di sekolahnya justru dia tidak mendapatkan pelajaran dan pengajaran seperti itu. Dia bercerita, di sekolahnya hanya mengajarkan berziarah kubur itu waktunya kapan saja, tidak ditentukan hanya bulan jelang Ramadhan. Bahkan yang dia ingat saat berkunjung ke makam dianjurkan membaca doa masing-masing tanpa dikumpulkan secara beramai-ramai.
Lalu saya berkata kepada Rusli, lebih baik kamu mengambil jalan tengah. Ikuti ziarah ke kuburan jelang Ramadhan, sebagai bagian dalam menghormati tradisi keluarga. Tapi kamu boleh saja berziarah lagi dengan keluargamu atau sendiri di lain waktu. Jadi, kamu tidak religi di kuburan menjelang Ramadhan saja, tapi juga di bulan lainnya. (Muhsin, Warga Kampung Makasar, Jakarta Timur)
-----------------------
Anda punya cerita menarik seputar Ramadhan? Kirim ke redaksi@vivanews.com, dengan subjek Cerita Ramadhan Anda
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Lalu saya berkata kepada Rusli, lebih baik kamu mengambil jalan tengah. Ikuti ziarah ke kuburan jelang Ramadhan, sebagai bagian dalam menghormati tradisi keluarga. Tapi kamu boleh saja berziarah lagi dengan keluargamu atau sendiri di lain waktu. Jadi, kamu tidak religi di kuburan menjelang Ramadhan saja, tapi juga di bulan lainnya. (Muhsin, Warga Kampung Makasar, Jakarta Timur)