Menanti 20 Tahun, Pilot Ini Akhirnya Nikahi Gadis Impiannya
- Twitter @GiaPratamaMD
VIVA – Kisah cinta memang banyak jenisnya. Ada yang merasakan jatuh cinta sejak pertama kali bertemu. Ada yang tiba-tiba jatuh cinta setelah sekian lama bersahabat. Bahkan, ada juga yang harus rela menunggu dalam waktu yang sangat lama demi mendapatkan kekasih impiannya.
Begitu juga dengan kisah cinta yang satu ini. Perjuangan seorang pilot yang rela menunggu 20 tahun demi mendapatkan wanita impiannya. Ini adalah perjalanan cinta Captain Amir Hamzah, ayah dari dr. Gia Pratama. Seorang dokter sekaligus selebtwit yang memiliki lebih dari 16 ribu lebih followers di akun Twitternya.
Dalam akun Twitternya @GiaPratamaMD, dia menceritakan bagaimana kisah cinta kedua orang tuanya yang begitu manis dan penuh perjuangan tersebut. Dimulai dari saat pertama kali sang ayah bertemu dengan gadis impiannya ketika masih kelas 5 SD.
Ayah sang dokter muda ini ternyata bukan berasal dari keluarga kaya. Beliau adalah anak seorang petani yang penuh dengan keterbatasan. Berbeda dengan gadis impiannya, yang kini menjadi mama bagi sang dokter. Gadis impiannya adalah seorang anak tentara, dari keluarga yang cukup berada.
Bertemu sejak kecil, ternyata sang ayah baru berani menyapa dan berkenalan dengan gadis pujaannya itu pada saat kelas 3 SMA. Menurut dokter muda ini, mamanya adalah sosok yang sangat sempurna saat kuliah dulu. Cantik dan berprestasi. Tak heran jika butuh perjuangan untuk mendapatkannya.
Lulus SMA, sang ayah mengungkapkan kepada gadis impiannya kalau ia bercita-cita ingin menjadi seorang dokter atau pilot. Namun, karena biaya sekolah kedokteran yang sangat mahal, akhirnya sang ayah pun mencoba mendaftar masuk ke sekolah pilot yang gratis. Bersaing dengan 3000 orang, beliau pun berhasil masuk dan mengalahkan ribuan peserta lainnya. Bahkan, sang ayah bisa lulus dengan predikat terbaik dan langsung diterima oleh Garuda.
Kesibukan yang berbeda membuat mereka tidak pernah bertemu kembali. Sang ayah berusaha untuk mendapatkan alamat gadisnya yang saat itu entah berada di mana. Sampai suatu hari saat sedang terbang, di ketinggian 30 ribu kaki, sang ayah bergantian dengan co-pilotnya agar bisa ke belakang mengecek kondisi penumpang.
Saat keluar pintu kokpit, beliau melihat di tempat duduk penumpang sebelah kiri, ada wanita cantik berkacamata hitam yang sedang asyik melihat pemandangan di luar jendela. Wanita tersebut adalah gadis impiannya sejak kecil dulu. Pertemuan kembali itu membuat mereka semakin dekat dan selalu berkomunikasi.
Tapi ternyata, perjuangan cinta mereka tidak berhenti sampai di situ. Saat menjelang dilamar, sang gadis impian malah menderita kanker kelenjar getah bening dan divonis umurnya hanya bersisa 6 bulan saja. Tak putus asa, mereka berjuang melawan itu semua. Sampai akhirnya, setelah lewat 6 bulan dan ternyata sang gadis masih hidup, sang ayah pun langsung melamarnya. Mereka pun menikah dan hidup bahagia sampai saat ini.
Cinta mereka memang tak lekang oleh waktu. Bahkan, dr Gia Pratama, sang anak pun mengakui kalau sampai saat ini sang ayah masih memperlakukan mamanya dengan sangat manis dan romantis.
"Saya banyak dengar cerita dari teman-teman saya tentang kehidupan gelap seorang pilot. Tapi yang saya dengar dari banyak teman-teman papa adalah mereka bilang, kalau papa itu bukan pilot, tapi seorang ustaz," cerita dr. Gia Pratama.