Dinda, Aku Tak Bisa Apa-apa
VIVA – Dinda, aku tak bisa apa-apa. Sejak suaramu kuresapi dengan logika cinta. Aku tak bisa apa-apa, sebab yang kutahu, cinta itu tak bisa memilah mana budak dan mana tuannya. Aku tak bisa apa-apa, sebab yang kutahu cinta itu sederhana. Seperti kata yang tak sempat diucapkan daun kepada angin yang menjadikannya tergeletak di tanah.
Aku sungguh tak bisa apa-apa, sebab yang kutahu cinta itu pasrah. Seperti batu karang yang pasrah dihantam oleh ombak hingga menjadikannya butiran pasir di lautan. Aku tak bisa apa-apa, sebab kumengerti cinta itu rahasia. Seperti huruf-huruf muqatha’ah. Ia penuh rahasia dan tak mampu diterjemahkan manusia.
Aku tak bisa apa-apa, sebab yang kumengerti cinta itu ketulusan. Seperti dahan yang tulus mempertahankan daun dari angin yang datang. Dinda, aku tak bisa apa-apa. Sebab tanpamu apa saja kehilangan makna. Dinda, kau sungguh anugerah terindah berlapiskan musibah yang mesra. (Tulisan ini dikirim oleh Rasyid Tunny)