Video Fadli Zon Kritik Habis Jokowi soal Kebakaran Hutan dan Lahan
VIVA – Kebakaran hutan dan lahan di Sumatera dan Kalimantan kembali berkecamuk. Pemerintah pun langsung mendapat sorotan dan juga terkait karhutla yang belum juga bisa diatasi, bahkan sampai menimbulkan kabut asap yang membahayakan banyak penduduk setempat.
Salah satu pihak yang menyoroti upata pemerintah ini adalah Wakil Ketua DPR Fadli Zon. Dia menyatakan karhutla saat ini merupakan persoalan yang sangat serius saat ikut berbicara di program Indonesia Lawyers Club (ILC) di tvOne Selasa malam, 17 September 2019, dengan tema "S.O.S: Asap Mengancam Kami"
"Saya pikir ini memang suatu masalah yang sangat serius, dan judul ILC ini sangat cocok, SOS, artinya kedaruratan. Kita sudah saksikan testimoni dari para korban di berbagai provinsi tadi bahwa ini bukan persoalan biasa, tapi luar biasa," kata Wakil Ketua Umum Partai Gerindra itu.
Tahun 2015 Fadli merasakan sendiri susahnya tinggal di wilayah yang dilanda dampak karhutla saat ke lokasi kebakaran hutan di Kabupaten Pulang Pisau, Provinsi Kalimantan Tengah,. Di sana jarak pandangnya terbatas sekali.
"Saya ketika itu menginap di Palangka Raya yang penuh dengan asap. Untuk menginap semalam di sana saja luar biasa susahnya, apalagi kalau berhari-hari, berminggu-minggu, atau berbulan-bulan di sana," ujar Fadli.
Dia lantas mengaku tak habis pikir mengapa karhutla secara serentak bisa terulang lagi. Fadli pun mengritik habis pemerintah, termasuk Presiden Jokowi, yang dia pernah menyatakan beberapa waktu silam bahwa karhutla sudah bisa diatasi.
"Ini adalah suatu keprihatinan bersama yang, saya kira, kok bisa terulang lagi? Padahal presiden di berbagai kesempatan berkali-kali mengatakan ini sudah bisa diatasi dan tidak akan terjadi lagi. Ternyata, tidak demikian," ujarnya.
Fadli pun mengutip apa yang telah disampaikan oleh politisi PDIP, Maruarar Sirait, bahwa negara tidak boleh kalah oleh mafia. Tapi kenyataannya, menurut Fadli, kalah melulu.
"Mengapa kalah melulu, saya kira persoalannya yang banyak kita bicarakan tadi adalah symptom [gejala] maupun akibat-akibat. Tapi tidak merujuk kepada penyebab, yang salah satunya adalah persoalan leadership [kepemimpinan] nasional," kata dia.
Bagi Fadli, ternyata presiden sendiri tidak efektif. "Kalau presiden marah sekali, seharusnya selesai persoalan. Ini marah berkali-kali, tapi kebakaran hutan jalan terus," ujarnya.
Apalagi sebanyak 99 persen karhutla, seperti kata Kepala BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana), karena ulah manusia. Ini menurut Fadli yang sangat penting.
"Lalu, 80 persen setelah lahan itu dibakar, kemudian dijadikan kebun. Jadi saya kira faktor kesengajaan sangat tinggi sekali," lanjut dia.
Maka, persoalannya adalah bagaimana menyelesaiakan masalah di kepemimpinannya. Baik kepemimpinan nasional dan kepemimpinan di daerah sangat penting.
"Jadi, mungkin Pak Jokowi ini masih kurang efektif. Jangan terlalu sering marah-marah tetapi nggak ada hasilnya, itu percuma. Itu justru menunjukkan kepemimpinan yang lemah," kata Fadli.
Kritik dia selengkapnya dapat dilihat pada tayangan berikut ini: