Video Kisah Yusril Dikirimi Beras 20 Kg Tiap Bulan oleh BJ Habibie

Yusril Ihza Mahendra.
Sumber :
  • Bayu Nugraha

VIVA – Ahli hukum tata negara Yusril Ihza Mahendra punya kisah menarik tentang sosok mendiang presiden ketiga RI Bacharuddin Jusuf Habibie ketika mereka bekerja sama di pemerintahan pada 1998. Waktu itu Habibie menjabat presiden, sementara Yusril menjadi deputi pada Sekretariat Negara yang bertugas, di antaranya, menuliskan dan menyiapkan naskah-naskah pidato presiden.

Prabowo Bidik Ekonomi RI Tumbuh 8 Persen, Airlangga Ungkap Indonesia Pernah Zaman Soeharto

Hubungan profesional keduanya tentu saja seperti atasan dan bawahan: Habibie sebagai kepala negara sekaligus kepala pemerintahan, sementara Yusril muda hanya seorang staf. Tetapi, kata Yusril, Habibie memperlakukannya bak seorang anak, melampaui batas-batas urusan pekerjaan kenegaraan.

Suatu hari Yusril menghadap presiden Habibie untuk menyampaikan dua hal penting. Pertama, memberitahukan bahwa draf Rancangan Undang-Undang tentang Partai Politik dengan sistem multipartai yang dia susun sudah selesai dan siap disahkan. Kedua, bersamaan dengan menjelang pengesahan itu, Yusril mohon pamit mengundurkan diri sebagai pegawai negeri sipil yang berdina di Sekretariat Negara.

Sederet Perkataan Gus Dur yang Kini Jadi Kenyataan, No 5 Baru Terjadi

Habibie, katanya, senang mendengar draf RUU Partai Politik sudah selesai, tetapi terkejut dan sedih mendengar Yusril mau meninggalkan Sekretariat Negara. Habibie bertanya-tanya dan berusaha mencegah Yusril mengundurkan diri hingga menjanjikan mengirimi Yusril beras seberat 20 kilogram dan kebutuhan pokok lainnya tiap bulan.

Apa alasan Yusril mengundurkan diri? Untuk apa Habibie mengirimi Yusril beras dan sembako? Simak penuturan Yusril dalam video berikut ini:

Jelang Dilantik, Prabowo Ungkapkan Syukur ke Semua Presiden dari Soekarno hingga Jokowi
>
Mantan menteri koordinator bidang politik, hukum, dan keamanan Mahfud Md dalam sambutannya pada HDF 2024-Pidato dan Panel Kebangsaan di Jakarta, Selasa, 12 November 2024.

Mahfud Md Nilai Demokrasi dan Hukum Indonesia Berada pada Situasi yang Tepat

Mantan menteri koordinator bidang politik, hukum, dan keamanan Mahfud Md menilai demokrasi dan hukum Indonesia saat ini berada pada situasi dan kondisi yang tepat.

img_title
VIVA.co.id
12 November 2024