Kenalkan Soto di Los Angeles: Saatnya Kuliner Indonesia Dikenal
- KJRI Los Angeles
VIVA – Untuk pertama kalinya dalam sejarah, para pelaku usaha kuliner Indonesia di Kota Los Angeles dan sekitarnya berkumpul di Wisma Indonesia, Los Angeles, Amerika Serikat. Mereka membahas upaya mempromosikan panganan Indonesia di Los Angeles, Amerika Serikat.
"Betul, ini kali pertama para pelaku usaha kuliner Indonesia berkumpul dan membahas upaya promosi kuliner Indonesia di Los Angeles. Kelezatan soto dan masakan Indonesia tidak banyak yang ketahui di Amerika, khususnya di LA," ungkap Saud P. Krisnawan, Konsul Jenderal RI di Los Angeles.
Para pelaku usaha dan pemilik restoran Indonesia pun berkomitmen untuk sama-sama mempromosikan kuliner Indonesia di Amerika.
"Kita perlu mengemas kuliner Indonesia sedemikian rupa. Soto Week misalnya dapat menjadi terobosan untuk memperkenalkan kuliner Indonesia di Amerika, tentunya dengan dukungan seluruh para pelaku usaha kuliner Indonesia di seantero LA dan juga KJRI LA," sambung Errick pemilik Bone Kettle.
Ke depannya, pertemuan ini diharapkan dapat menghasilkan sejumlah kegiatan kreatif dalam rangka memperkenalkan kuliner Indonesia di LA.
"Mari kita nantikan terobosan para pengusaha kuliner Indonesia di LA dan juga KJRI LA ke depannya. Semoga kuliner Indonesia dapat lebih dikenal di LA dan dapat bersaing dengan kuliner Asia lainnya," kata Saud.
Para pengusaha kuliner yang hadir di Wisma Indonesia hari ini mempunyai latar belakang yang berbeda-beda. Seperti misalnya ada yang berawal dari pengusaha bahan makanan, food truck dan ada pula yang mengenalkan kuliner Indonesia dari pop up event.
Dari pertemuan dengan para penggiat bisnis kuliner di Los Angeles ini kita jadi tahu bahwa kuliner Indonesia juga bisa disajikan dengan gaya yang lebih berkelas.
Laporan dari tvOne di Los Angeles, Amerika Serikat
Sindikat Pabrik Uang Palsu di UIN Makassar Beraksi Sejak 2010, Libatkan Pengusaha?
Polda Sulawesi Selatan (Sulsel) menelusuri dugaan keterlibatan seorang pengusaha asal Makassar berinisial ASS yang disinyalir kuat turut memfasilitasi produksi uang palsu
