Aulia Kesuma Ingin Pakai Santet untuk Bunuh Suami dan Anak Tiri

Kapolres Sukabumi, AKBP Nasriadi menerangkan pembunuhan oleh istri muda.
Sumber :
  • tvOne

VIVA – Aulia Kesuma (34 tahun), otak pelaku pembunuhan terhadap suami dan anak tirinya, Edi Chandra Purnama alias Pupung Sadili (54) dan M. Adi Pradana alias Dana (23), awalnya akan membunuh suaminya dengan ilmu hitam atau santet.

6 Minuman Penghancur Lemak Sebelum Tidur, Dijamin Tubuh Tetap Ideal

Santet akan dilakukan agar Edi akan menuruti apa yang diinginkan oleh Aulia Kesuma. Terutama untuk menjual rumah yang akan digunakan untuk membayar utang yang mencapai Rp10 miliar.

Tapi, rencana itu batal, dan rencana lain dengan cara membunuh dilakukan. Empat pembunuh bayaran disewa Rp500 juta. Pembunuhan ini kemudian direncanakan di Apartemen Kalibata, Jakarta Selatan.

Deretan Fakta Baru Kasus Penembakan Bos Rental Mobil, Ada Perbedaan Keterangan Anak dan Kapolsek Cinangka

Dalam pemeriksaan yang telah dilakukan polisi, Aulia Kesuma dipastikan juga sebagai eksekutor utama dalam kasus pembunuhan ini. Dia yang memberi obat tidur dengan dosis tinggi kepada Edi saat datang ke rumah di kawasan Lebak Bulus, Jakarta Selatan.

"Tersangka AK ini juga salah satu eksekutor utama. Dengan cara memberi obat tidur yang dosisnya berlebihan, sehingga dua korban tidur pulas dan mereka melakukan pembunuhan ketika korban dalam keadaan tidak berdaya," ujar Kapolres Sukabumi, AKBP Nasriadi, kepada tvOne.

Viral! Anak Bos Rental Mobil Bongkar Jawaban Polisi Ketika Ingin Dampingi: Sudah Bawa Bukti Kepemilikan

Lalu bagaimana sebenarnya pembunuhan ini direncanakan dan eksekusi dilakukan, pembaca setia VIVAnews dapat melihat wawancara tvOne dengan AKBP Nasriadi mengenai kronologi kasus ini. Lihat video di bawah ini.

>
Tangis Anak Bos Rental Mobil Pecah Usai Disebut Terjadi Pengeroyokan

Tangis Anak Bos Rental Mobil Pecah Usai Disebut Terjadi Pengeroyokan: Susah Mencari Keadilan di Negara Ini!

Kasus penembakan yang menewaskan bos rental mobil masih menjadi perbincangan hangat publik di media sosial. Hal itu dikarenakan adanya dugaan pengeroyokan yang terjadi.

img_title
VIVA.co.id
8 Januari 2025