Massa Kembali Gelar Longmarch di Sorong

Polisi bersiaga di Mapolres Kota Sorong Papua Barat Senin (19/8/2019)
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Olha Mulalinda

VIVA – Buntut kerusuhan yang terjadi di Papua masih mendorong aksi unjuk rasa di sejumlah daerah di Papua pada Rabu, 21 Agustus 2019. Sejak pagi, aksi unjuk rasa masih digelar massa di Kota Sorong, Papua Barat. Mereka melakukan aksi longmarch menuju kantor walikota Sorong.

Dari pantuan Rey Rafandi, kontributor tvOne di Kota Sorong, massa bergerak menuju kantor walikota sejak pukul 09.00 WITA. Mereka bergerak dari beberapa titik. Dari km 8 dan juga km 10 Kota Sorong. Jumlah massa memang tidak sebanyak hari sebelumnya, atau hanya ratusan saja.  

"Mereka aksi di depan kantor walikota Sorong, tentu masih berkaitan dengan kasus diskriminasi dan rasisme di Jawa Timur," kata Rey Rafandi.

Selain melakukan orasi, massa juga menuntut untuk bertemu dengan Walikota Sorong, Lambertus Jitmau. Massa ingin ada tindakan kongkret atas perlakukan rasisme terhadap mahasiswa Papua di Jawa Timur beberapa waktu lalu.

Dari pantuan, ratusan personel TNI dan Polri sudah siaga di sejumlah titik-titik vital di Kota Sorong. Penjagaan juga dilakukan di jalan-jalan yang dilalui pengunjuk rasa. Personel pengamanan juga terlihat bantuan dari Polrestabes Makassar.

Sementara itu, terkait aktivitas perekenomian memang pada pagi hari sudah kondusif, tapi saat aksi longmarch dilakukan, toko-toko dan perkantoran dan perbankan tutup lagi. Mereka khawatir dengan aksi perusakan yang terjadi selama dua hari ini.

"Bandara masih berjalan normal dan tidak ada penutupan," ujarnya.

Aksi blokir jalan yang kemarin terjadi, hari ini sudah terlihat lagi. Tapi sisa pembakaran bekas aksi pemblokiran jalan masih terlihat di jalan-jalan menuju pemukiman warga.

Workshop Literasi Digital, Membangun Minat dan Bakat Generasi Muda Papua Barat

Kabid Humas Polda Papua Barat AKBP Mathias Krey mengatakan, aksi unjuk rasa berjalan aman. Petugas keamanan gabungan masih dapat mengendalikan massa yang menggelar unjuk rasa ini.

"Keamanan tetap percayakan kepada TNI dan Polri. Kita jamin Papua Barat akan aman terkendali dan damai," katanya. [mus]

Dicegat Warga Papua saat Kampanye ke Sorong, Begini Respons Anies
Amoye Madai, Mahasiswa Papua yang ingin jadi guru

Pemuda Asal Papua Ingin Jadi Guru Demi Selamatkan Kampungnya yang Sudah Tidak Ada Guru

Seorang mahasiswa bernama Amoye mengungkapkan alasan berkuliah karena ia ingin menjadi seorang guru, sebab di kampung halamannya sudah tidak ada lagi guru yang mengajar.

img_title
VIVA.co.id
5 September 2024